KabariNews – Satu lagi Kartini muda Indonesia yang menorehkan prestasi di kancah ilmu pengetahuan tingkat dunia. Siti Nisrina Hasna, nama mahasiswi dari Universitas Padjadjaran yang terbang ke Amerika Serikat untuk membawakan hasil risetnya tentang lingkungan, hingga ke Gedung Putih di Washington DC. Ia juga berkesempatan berjabat tangan dengan Presiden Obama. YSEALI memberi pengalaman luar biasa baginya.

Mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad, Siti Nisrina Hasna, menjadi salah seorang mahasiswa yang mewakili Indonesia dalam Young Southeast Asian Leaders Initiatives (YSEALI) Academic Fellows – Institute on Environment di Amerika Serikat pada 5 Mei-6 Juni lalu.

“Tak mudah menjadi bagian dari kegiatan ini. Proses seleksi yang dilakukan U.S Embassy di Jakarta cukup ketat, mulai dari seleksi berkas hingga wawancara. Adapun aspek yang dinilai ialah pengalaman berorganisasi, kepribadian, kemampuan Bahasa Inggris, prestasi, dan pengalaman dalam menjalankan proyek sosial,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Ines ini seperti dikutip dari laman unpad.ac.id.

Dalam ajang tersebut, Ines menjadi wakil Indonesia termuda dari 5 wakil Indonesia lainnya. YSEALI merupakan program yang diinisiasi oleh Presiden AS Barack Obama yang bertujuan untuk membangun jiwa kepemimpinan generasi muda di ASEAN, mempererat hubungan Asia Tenggara dengan AS, dan membina komunitas ASEAN. YSEALI memiliki berbagai macam program untuk pemuda di kawasan ASEAN, salah satunya program fellowship.

Kegiatan YSEALI yang Ines ikuti bertempat di tiga negara bagian, yakni Hawaii, Colorado, dan Washington D.C. Di tiga negara bagian tersebut Ines mempelajari isu lingkungan bersama para learning partners. Bersama CU Environmental Center, Ines dan timnya mengadakan sebuah proyek berupa Accelerator yang bertemakan “Social Enterprise for Environmental Justice” untuk diaplikasikan oleh komunitas-komunitas yang ada di Colorado.

Luaran dari kegiatan ini ialah home country project yang akan dikompetisikan dalam YSEALI Seeds for the Future Grants. Bekerja sama dengan peserta dari Malaysia dan Singapura dalam timnya, Ines mendesain sebuah proyek bernama Chili Padi Academy yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi pelajar SMA di daerah tertinggal di Indonesia dan Malaysia dalam mengembangkan diri dan menjalankan proyek kecil bertemakan lingkungan di komunitasnya.

Sebelum dikompetisikan, ide proyek ini terlebih dahulu dipresentasikan di U.S Department of States untuk dinilai dan diberikan masukan untuk pengembangannya. “Saya harap proyek ini lolos dan dapat didanai agar turning ideas into action-nya benar-benar terealisasi,” ujar Ines.

Sebagai salah satu rangkaian kegiatan YSEALI, Ines diundang ke White House bersama peserta YSEALI lainnya. Dalam acara “President Obama’s YSEALI Event” ini, Presiden Obama menceritakan keterikatannya secara pribadi terhadap ASEAN, bagaimana beliau menginisiasi YSEALI, hubungan yang harus selalu dibina antara AS dan ASEAN, dan beberapa pandangan pribadi terhadap isu-isu yang kini tengah dihadapi komunitas ASEAN.

“Awalnya saya sempat tak percaya bahwa saya diundang ke White House hingga pada hari itu saya benar-benar duduk di barisan depan dan berkesempatan untuk berjabat tangan dengan Presiden Obama. Sungguh, YSEALI is my life-changing experience! Saya bertemu orang-orang hebat dan belajar banyak hal baru mengenai lingkungan, Amerika Serikat, dan kepemimpinan. Kini saya dapat mengukur potensi diri saya. Harapannya, saya dapat terus mengembangkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan, seperti yang Presiden Obama selalu katakan kepada para YSEALI Fellows, ‘Young people like you have to be the ones who lead us forward’,” ujar Ines yang juga merupakan Ketua UKM International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS). (1009)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/78146

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

lincoln

 

 

 

 

kabari store pic 1