Kenyang dengan pengalaman sebagai kru kapal pesiar Holland American Line, Chandra Wijaya, memberanikan diri untuk mendirikan lembaga pendidikan atau vokasi di Lampung, bernama Metro Hotel School (MHS). Tujuannya mulia, yaitu ingin memberikan informasi dan kesempatan berkarir kepada putra putri Lampung dan sekitarnya di dunia pariwisata, perhotelan dan kapal pesiar.

Ya! Pengalaman 12 tahun berkarir di kapal pesiar AS bukanlah waktu yang sebentar dan percuma. Selama periode itu, Chandra banyak menimba ilmu dan pengalaman. Salah satu hal yang didapatinya adalah fakta bahwa kru kapal pesiar ternyata didominasi dari Jawa, Bandung, Bali sementara dari Lampung sangat jarang.

Dari fakta itu, Chandra memiliki keinginan untuk mendirikan lembaga pendidikan. Di 2010 Chandra mulai mempersiapkan segala sesuatunya. Dan pada 2012, barulah ia mendirikan MHS di Bandar Lampung.

Awal berdiri MHS memiliki tiga jurusan; Food and Beverage, Housekeeping, Front Office. Anak didiknya di gelombang pertama tidak terlalu banyak, yaitu hanya lima orang. Namun semuanya berhasil Chandra salurkan ke tempat kerja.

“Awalnya hanya beberapa orang, tapi saya tidak patah semangat karena tujuan MHS ingin memberikan edukasi mempersiapkan SDM unggul untuk bersaing, kita berjuang terus membesarkan lembaga ini,” tuturnya kepada KABARI.

Dalam perkembangannya, gelombang kedua anak didik bertambah menjadi 9 orang. Setelah itu meningkat kemudian turun lagi. Di 2014 semakin banyak anak muda yang tertarik. Empat tahun terakhir anak didik MHS mencapai 250 orang, yang sebelumnya di bawah 200 orang.

Semua butuh waktu, kata Chandra. Ia selalu roadshow dari kota sampai kabupaten di Sumatera, karena anak-anak produktif di usia 17-20 di pelosok banyak yang kurang informasi tentang dunia pariwisata, perhotelan dan kapal pesiar.

“Mereka punya semangat tinggi dan memiliki karakter pekerja namun butuh informasi. Pikir mereka itu bagaimana caranya kerja dan bantu orang tua,” tuturnya.

MHS pun serius mendidik para siswanya selama 1 tahun dengan standar industri. Lembaga pendidikan ini merekrut tenaga pengajar dari industri yang 70 persennya dari Jakarta, tujuannya agar anak didiknya setelah lulus memiliki standar industri yang layak dan kompeten.

Pun selain pendidikan di kelas, MHS memiliki program Adventures Education Program/ Studi Tour di Jakarta. Disini anak didik akan diajak untuk menginap di hotel bintang lima. Salah satu tujuannya agar mereka dapat berinteraksi dengan praktisi dan pelaku bisnis perhotelan/wisata. Selain juga sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Pasalnya, rasa percaya diri akan muncul di saat berbaur dengan orang-orang sukses dan pada saat itulah mereka akan bertambah semangat.

Selain mendidik dan membina, MHS juga menyalurkan kerja di industri perhotelan dan kapal pesiar. “Kita kerjasama dengan pihak hotel, untuk penempatan anak didik MHS yang tentunya kita melihat juga prestasi dan kemampuan anak didik itu tersendiri,” tambahnya.

Membuat MBS

Nah, di 2020 Chandra mendirikan Metro Business School (MBS). MBHS khusus sekolah bisnis dimana anak didik akan menempuh pendidikan bisnis selama 1 tahun. Selain memberikan pendidikan dengan ilmu, siswa juga diberikan pengalaman terjun langsung ke lapangan di industri perhotelan/pariwisata.

Tujuannya tak lain agar setelah lulus dari MBS anak didik bisa mandiri dengan harapan memiliki bisnisnya sendiri di bidang apapun itu. MBS memberikan semangat kepada mereka untuk melangkah menjadi seorang entrepreneur dan berani untuk melangkah.

“Saya pernah tanya ke anak didik, setelah lulus mau kemana? Mereka menjawab ingin punya keinginan mendirikan sebuah bisnis di daerahnya, karena banyak kawannya yang masih menganggur,” tambahnya.

Nah, harapannya MHS ingin berkembang semakin besar dan bermanfaat bagi orang, khususnya untuk anak-anak usia produktif dan menjadi SDM unggul yangh bisa mengangkat harkat derajat orang tua dan bermanfaat bagi masyarakat.