Mareta Pinasti gadis belia usia 21 tahun memulai meniti karir di dunia tarik suara dengan meninggalkan kebiasaan sebagai seorang model di Surabaya.

Mentransformasi passion dari dunia yang berbeda tak mudah bagi dirinya, karena sebagai penyanyi modal utamanya adalah bisa bernyanyi. Dia mengaku suaranya masih standar, namun, Mareta memiliki keinginan yang lebih menguatkan bahwa dirinya bisa bernyanyi.

Rudi Loho adalah sosok dibalik perwujudan mimpi diri dari Mareta yang ingin jadi penyanyi. Bagi pria dari pencipta lagu “Aku Tak Biasa”  yang mengangkat nama Alda ini, latihan perlu terus dilakukan untuk seorang ingin merintis jadi penyanyi.

Ihkwal kenapa Mareta bisa dididik Rudi, lantaran Istri Rudi lah mengenalkan Mareta ke dirinya.  

“Kenal dengan Mareta sekitar 8 bulan lalu lewat istri saya, Istri mengatakan ada temannya yang menyanyi.” kata Rudi dalam launching album yang dihadiri oleh Ahmad Thamim Mustafa, Owner Waroeng Rakyat, Rudi Loho, Komposer, Jose Choa Linge, di Bekasi, (19/01).

Rudi kemudian menyuruh Mareta untuk tes vokal terlebih dahulu.  Tes vokalnya dengan belajar dulu dengan lagu-lagu ringan. Dan ternyata Mareta bisa menyanyikan dengan benar. Merasa yakin dengan kemampuan dirinya, Rudi lalu membuatkan Mareta album perdana. 

Album bertajuk “Tanpamu Kumati”, terdiri dari 10 lagu, lima lagu baru dan lima lagu lawas yang telah di re-make.  Rudi mengatakan pertimbangan lagu dipilih disesuaikan dengan karakteristik vokal dari Mareta. Album ini tidak dijual di pasaran, namun didistribusikan lewat media sosial seperti youtube.

Tak disangka selepas album perdana ini, dewi fortuna berpihak ke Mareta. Berkat Rudi, Nagaswarsa melirik Mareta untuk albumnya kedua. “Sudah rezekinya Mareta bahwa Nagaswara menerimanya.” katanya.

Rudy menambahkan, Nagaswara mungkin ingin menampilkan sesuatu yang baru dengan mengkolaborasikan artis dengan basik model dan penyanyi.