KabariNews, Setahun yang lalu di Vietnam, Presiden Donald J. Trump menyatakan visi Amerika terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yang di dalamnya semua negara berdaulat, kuat, dan makmur. Pekan ini, Wakil Presiden Michael R. Pence menegaskan kembali komitmen AS yang kuat dan berkelanjutan terhadap kawasan serta menyoroti kerja sama yang diperluas dengan mitra-mitra kami. Wakil Presiden memimpin delegasi AS menghadiri KTT regional yang utama dan pertemuan-pertemuan bilateral, didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri John Sullivan serta pejabat tinggi lainnya.

Sebagaimana dicatat oleh Wakil Presiden, dinamika ekonomi Amerika mendorong kemakmuran di Indo-Pasifik dan di seluruh dunia. Tidak ada negara yang berinvestasi lebih banyak daripada Amerika Serikat di kawasan ini, yang pada saat ini mencapai senilai 940 miliar dolar AS dalam bentuk investasi asing secara langsung yang mendorong pertumbuhan di negara-negara Indo-Pasifik. Tahun ini pemerintah AS juga memberikan lebih dari 1,8 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan untuk kawasan ini. Pendekatan AS kepada Indo-Pasifik berfokus pada tiga bidang penting: ekonomi, tata pemerintahan, dan keamanan.

Meningkatkan Kemakmuran Bersama

Amerika mengambil pendekatan pemerintah untuk memajukan perdagangan yang adil dan bertimbal balik, mempromosikan keterlibatan ekonomi dan perdagangan yang mematuhi standar-standar tinggi serta menghormati kedaulatan dan otonomi negara setempat, dan memobilisasi investasi sektor swasta di Indo-Pasifik. Selama kunjungan Wakil Presiden di kawasan itu, Amerika Serikat mengumumkan prakarsa dan kemitraan yang menempatkan Amerika Serikat dan kawasan ini pada arah jalan yang kuat untuk perluasan kerja sama pada tahun-tahun yang akan datang.

Kemitraan untuk Kemakmuran

• Wakil Presiden Pence menyoroti BUILD Act, yang ditandatangani Presiden Trump menjadi undang-undang pada bulan Oktober. Melalui undang-undang BUILD Act terbentuk sebuah Korporasi Pendanaan Pembangunan Internasional AS yang baru yang menggandakan kapasitas pendanaan pembangunan AS hingga senilai 60 miliar dolar AS. Perkembangan bersejarah ini akan menyulut lebih banyak peluang bagi kemitraaan di Indo-Pasifik.

• Melalui kerja sama dalam Kemitraan Energi Strategis Jepang-AS atau Japan-U.S. Strategic Energy Partnership (JUSEP) yang dibentuk tahun lalu, Amerika Serikat dan Jepang bermaksud untuk memfasilitasi investasi berstandar tinggi dalam proyek-proyek untuk memasok Gas Alam Cair (LNG) atau membangun infrastruktur LNG dengan menyelaraskan target pemerintah Jepang sebesar 10 miliar dolar AS dalam investasi publik dan swasta serta pelatihan pengembangan kapasitas melalui prakarsa Amerika Serikat untuk Peningkatan Pembangunan dan Pertumbuhan Asia melalui Energi atau United States’ Asia Enhancing Development and Growth through Energy (Asia EDGE).

• Korporasi Investasi Swasta Luar Negeri AS atau Overseas Private Investment Corporation (OPIC), Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional atau Japan Bank for International Cooperation (JBIC), dan Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan atau Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia serta Korporasi Pendanaan dan Asuransi Ekspor atau Export Finance and Insurance Corporation (EFIC) menandatangani Nota Kesepahaman untuk memajukan kerja sama dalam memobilisasi investasi swasta di Indo-Pasifik.

• Pada tanggal 18 November, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Papua Nugini berencana untuk merilis pernyataan bersama yang menjabarkan kemitraan lima negara dengan tujuan mendukung Papua Nugini dalam memperluas akses listrik kepada 70 persen penduduknya pada tahun 2030.

• Pada KTT AS-ASEAN ke-6, Wakil Presiden mengumumkan Kemitraan Kota Cerdas AS-ASEAN baru yang akan membantu pemerintah kota memajukan transformasi digital sistem perkotaan dan meningkatkan keterlibatan perdagangan AS-ASEAN dalam ekonomi digital. Investasi awal Amerika Serikat dalam program ini adalah 10 juta dolar AS.

• Wakil Presiden Pence dan Perdana Menteri Lee dari Singapura mengumumkan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan kegiatan bersama dalam bidang-bidang penting seperti sektor infrastruktur, energi, teknologi keuangan, perdagangan secara elektronik (e-commerce), dan memajukan kota cerdas melalui platform kerja sama perdagangan yang disempurnakan.

• Pada tanggal 15 November, para pejabat tinggi dari Amerika Serikat, Australia, India, dan Jepang bertemu di Singapura untuk pembahasan ketiga mengenai Indo-Pasifik sejak November 2017.

Membangun Semangat dalam Energi, Infrastruktur, dan Ekonomi Digital

• Wakil Presiden Pence dan Perdana Menteri Lee dari Singapura sepakat untuk mengeksplorasi cara-cara bagi Korporasi Pendanaan Pembangunan Internasional AS yang baru dan Asia Infrastructure dari Singapura yang belum lama ini diumumkan untuk bekerja sama dalam pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan di kawasan itu.

• Di bawah naungan Konektivitas Digital dan Kemitraan Keamanan Siber yang diluncurkan oleh Amerika Serikat pada musim panas ini, Wakil Presiden Pence dan Perdana Menteri Lee mengumumkan Program Bantuan Teknis Keamanan Siber AS-Singapura yang baru, yang akan memanfaatkan keahlian sektor swasta AS untuk meningkatkan keamanan siber di negara-negara anggota ASEAN.

• Wakil Presiden Pence menegaskan kembali dan memperkuat Kemitraan Strategis AS-ASEAN selama KTT AS-ASEAN pada tanggal 15 November 2018, saat diluncurkannya Pernyataan Bersama AS-ASEAN mengenai Keamanan Siber.

• Pada KTT Asia Timur, Amerika Serikat dan Republik Korea mensponsori bersama-sama sebuah pernyataan mengenai Penggunaan, Penyimpanan, dan Pengangkutan Bahan-Bahan Nuklir dan Radio Aktif Lainnya Secara Aman dan Selamat.

• Lembaga Perdagangan dan Pembangunan AS (U.S. Trade and Development Agency) menyetujui pendanaan untuk menyediakan bantuan teknis kepada Filipina untuk membantu menyebarkan Jaringan Pita Lebar Nasional (National Broadband Network) mereka dan meningkatkan adopsi sistem komputasi awan.

Menumbuhkan Kemitraan Ekonomi melalui APEC

• Pada Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC, Amerika Serikat meluncurkan program bantuan teknis tahun ini dari program Dukungan AS bagi Pertumbuhan Ekonomi di Asia atau U.S.-Support for Economic Growth in Asia (US-SEGA). US-SEGA, adalah program lima tahunan dengan setoran awal senilai 9 juta dolar AS dalam bentuk pendanaan AS, akan mengembangkan kapasitas dalam ekonomi APEC untuk mengadopsi standar yang tinggi, kebijakan perdagangan dan investasi komprehensif yang mendorong perdagangan yang adil, pasar yang terbuka bagi kalangan bisnis AS, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh APEC dan kawasan Indo-Pasifik.

• Amerika Serikat akan memajukan prioritas ekonomi AS pada Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC terkait dengan ekonomi digital, reformasi struktural, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan perdagangan jasa.

Memperkuat Koneksi Orang-ke-Orang

• Wakil Presiden Pence mengumumkan Pertemuan Tingkat Tinggi Prakarsa Pemimpin Muda Asia Tenggara atau Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) 2018 yang akan diselenggarakan di Singapura pada tanggal 3-5 Desember untuk mengeksplorasi kemitraan AS-ASEAN bagi pertumbuhan ekonomi dan inovasi.

Kunjungan Wakil Presiden dilandaskan pada kesuksesan tahun lalu dalam memperluas keterlibatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indo-Pasifik.

• Amerika Serikat memodernisasi hubungan perdagangan kami untuk menyesuaikan dengan realitas abad ke-21 dengan memperbarui Perjanjian Perdagangan Bebas Korea-AS (KORUS) dan mengumumkan niat kami untuk mengadakan negosiasi Perjanjian Perdagangan Amerika Serikat-Jepang.

• Dalam Forum Bisnis Indo-Pasifik pada bulan Juli, Menteri Luar Negeri AS Michael R. Pompeo dan para pejabat Kabinet lainnya mengumumkan prakarsa ekonomi baru untuk memacu investasi swasta dalam sektor ekonomi digital, energi, dan infrastruktur.

o Jaringan Transaksi dan Bantuan Infrastruktur meningkatkan upaya pemerintah AS untuk memajukan infrastruktur berkelanjutan di Indo-Pasifik.

o Asia EDGE (Peningkatan Pembangunan dan Pertumbuhan melalui Energi) memperkuat keamanan energi dan akses terhadap energi di seluruh Indo-Pasifik.

o Konektivitas Digital dan Kemitraan Keamanan Siber meningkatkan konektivitas digital mitra dan memperbesar peluang bagi ekspor teknologi AS.

• Menlu Pompeo juga mengumumkan perjanjian Korporasi Tantangan Milenium (Millennium Challenge Corporation) yang baru dengan Mongolia senilai 350 juta dolar AS, serta dukungan yang diperkuat bagi lembaga-lembaga regional penting: ASEAN, APEC, dan Lower Mekong Initiative (LMI), serta Asosiasi Rim Samudra Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA).

• Departemen Perdagangan memberikan status Otorisasi Perdagangan Strategis Peringkat 1 kepada India, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Amerika mengekspor barang-barang berteknologi tinggi di bawah pengecualian lisensi yang disederhanakan.

• Departemen Perdagangan mengumumkan bahwa misi perdagangan terbesar mereka, Trade Winds, tahun ini didedikasikan untuk Indo-Pasifik, sebagai bagian Asia Akses – serangkaian 25 kegiatan untuk menghubungkan perusahaan-perusahaan Amerika dengan peluang-peluang di pasar Indo-Pasifik.

Memperjuangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Tatanan Masyarakat Sipil

Tata kelola pemerintahan yang baik adalah pilar inti dari visi AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara Indo-Pasifik untuk menciptakan kondisi yang dibutuhkan untuk membuka peluang investasi swasta yang lebih besar, memerangi korupsi, mengamankan otonomi negara dari tekanan asing. Kami akan terus mempromosikan transparansi, keterbukaan, aturan hukum, serta perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar, dan Amerika Serikat memiliki program yang berkelanjutan dan berkesinambungan yang mendukung tujuan ini. Sebagaimana yang ditekankan oleh Wakil Presiden, investasi kami di bidang ini berjumlah lebih dari 400 juta dolar AS selama periode dua tahun.

Pada tanggal 17 November, Wakil Presiden mengumumkan Prakarsa Transparansi Indo-Pasifik yang akan mengarahkan investasi kami dalam ruang ini untuk memajukan tujuan bersama di kawasan ini. Prakarsa ini akan mempromosikan tata kelola pemerintahan yang sehat, adil, dan responsif, melalui upaya-upaya untuk memerangi korupsi sambil mendorong tatanan masyarakat sipil yang kuat, peminjaman yang bertanggung jawab, praktik-praktik pengadaan dan kontrak yang jujur, dan reformasi sektor peradilan dan hukum, di antara tujuan-tujuan lainnya yang penting bagi tata kelola pemerintahan yang baik.

Amerika Serikat bangga untuk berbagi tujuan-tujuan ini bersama para sekutu dan mitra kami, termasuk ASEAN, yang piagamnya menyerukan “arsitektur regional yang terbuka, transparan, dan inklusif.” Prakarsa Transparansi Indo-Pasifik menyediakan platform yang lebih tinggi untuk mengembangkan kerjasama dengan sekutu, mitra, serta lembaga-lembaga regional kami untuk memajukan prinsip-prinsip bersama ini.

Amerika Serikat akan berupaya untuk mengidentifikasi peluang-peluang kerja sama untuk memperkuat tata kelola pemerintahan di Indo-Pasifik, baik secara bilateral maupun melalui mekanisme regional termasuk ASEAN, APEC, Forum Kepulauan Pasifik, Lower Mekong Initiative, Prakarsa Teluk Bengali untuk Kerja Sama Teknis dan Ekonomi Multisektoral, Asosiasi Rim Samudra Hindia

Menjamin Tatanan Regional yang Damai dan Aman

Amerika Serikat sedang memperdalam kerja sama di seluruh Indo-Pasifik untuk menghadapi ancaman bersama, melindungi sumber daya-sumber daya bersama, dan menegakkan kedaulatan. Kami sedang bekerja bergandengan tangan dengan kawasan ini untuk mendenuklirisasi Korea Utara, melindungi hak dan kebebasan bernavigasi di Laut Cina Timur dan Selatan, serta mencegah penyebaran terorisme dan kekerasan ekstremisme. Keamanan dan kemakmuran Amerika bergantung pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan kami akan terus bekerja sama dengan negara mana pun, besar atau kecil, untuk memajukan visi tersebut sekarang serta untuk generasi yang akan datang.

Selama kunjungan Wakil Presiden, Amerika Serikat dan Jepang mengumumkan pengiriman sepuluh pesawat tempur F-35As tahun 2018, senilai 1,38 miliar dolar AS, di bawah program Penjualan Militer Asing kita, dengan enam lagi akan dikirim pada tahun 2019. Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan Amerika menghasilkan senilai 9,42 miliar dolar AS dalam penjualan komersial secara langsung alat-alat dan jasa pertahanan di kawasan Indo-Pasifik selama tahun lalu.

Amerika Serikat menyediakan lebih dari setengah miliar dolar dalam bentuk bantuan keamanan kepada negara-negara Indo-Pasifik tahun ini—lebih dari dua kali lipat tahun sebelumnya. Ini termasuk yang diumumkan oleh Menlu Pompeo pada Forum Regional ASEAN pada bulan Agustus senilai hampir 300 juta dolar AS dalam bentuk bantuan untuk memperkuat keamanan maritim dan kesadaran akan batas wilayah kekuasaan, bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana (BK/TB), serta kemampuan pemeliharaan perdamaian, juga melawan kejahatan transnasional. Amerika Serikat juga memperluas kerja sama keamanan maritim di kawasan Samudra Hindia, termasuk Prakarsa Teluk Bengali (Bay of Bengal Initiative) yang baru, dan memberikan keamanan maritim, BK/TB, serta program pemeliharaan perdamaian di Kepulauan Pasifik.