KabariNews – Untuk melaksanakan visi Nawacita, sejumlah Kementerian berkolaborasi dipimpin oleh Kementerian Perekonomian dan bersinergi memperkuat dan memberdayakan ekonomi rakyat melalui “Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat”. Program ini dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo, di sentra produksi bawang merah di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4).

Sejumlah menteri Kabinet Kerja terlibat dalam mendukung aksi untuk rakyat ini. Tampak hadir Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, serta Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti.

Dalam kesempatan ini, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong meminta petani dan pedagang untuk memanfaatkan Sistem Informasi Bawang Merah Brebes (SI BMB). SI BMB ini menyajikan berbagai informasi seperti harga, stok, dan distribusi bawang merah yang ada di Brebes.

“Sistem aplikasi online yang dikembangkan oleh Kementerian Perdagangan ini dapat membantu ekonomi rakyat di era ekonomi digital. Saya berharap para petani dan pedagang dapat memanfaatkan aplikasi online ini,” jelas Mendag Tom Lembong, dalam siaran pers Kemendag, Senin, (11/4).

Menurut Mendag, Brebes merupakan salah satu sentra produksi bawang merah nasional. Sistem ini secara spesifik diperuntukkan bagi wilayah Kabupaten Brebes guna memantau komoditas bawang merah. “Sistem ini juga memantau pelaporan rencana tanam dan realisasi panen bawang merah di 11 Kecamatan di Brebes, serta pasokan harian bawang merah asal Brebes di 10 pasar utama di tingkat nasional,” ungkap Mendag.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Srie Agustina yang menyebutkan bahwa sistem ini sangat bermanfaat bagi para petani dan pedagang. “Para petani dan pedagang juga dapat mengakses informasi harga di 10 pasar induk utama yang menjual bawang merah. Dengan demikian, dapat diketahui dengan pasti harga yang pantas dijual ke pasar,” imbuh Srie.

Kesepuluh pasar induk tersebut yaitu Pasar Caringin, Bandung; Pasar Induk Cibitung, Bekasi; Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang Selatan; Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur; Pasar Johar, Semarang; Pasar Lima, Banjarmasin; Pasar Jakabaring, Palembang; Pasar Pembangunan, Pangkal Pinang; Pasar Metro, Bandar Lampung; serta Pasar Besar, Palangkaraya.

Menurut Srie, sampai saat ini SI BMB telah diakses rata-rata sebanyak 50 orang per hari atau sebanyak 700 orang petani dan pedagang perantara. Kemendag akan terus memperluas penggunaan dan penerapan sistem ini ke depannya. “Selain di Brebes, saat ini Kemendag tengah mengembangkan sistem ini untuk Kab. Probolinggo,” jelas Srie. (1009)