Kridha Dhari adalah komunitas perempuan pegiat budaya dari beragam profesi, suku bangsa dan agama dengan kesadaran bahwa pelestarian budaya tradisional dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat dengan membawa misi menjaga dan melestarikan budaya Indonesia sebagai jatidiri bangsa.

Dalam Bahas Sansekerta Kridha Dhari memiliki arti, Kridha yang artinya Kiprah atau Kerja, sedangkan Dhari yang artinya Wanita atau Perempuan. Kridha Dhari adalah sebuah komunitas wanita pecinta dan penjaga budaya Indonesia.

Kridha Dhari merupakan sebuah platform yang dibuat untuk mempersatukan semua Komunitas Budaya yang ada di Indonesia, tidak hanya Komunitas Budaya, segala sesuatu yang berhubungan dengan hasil kerajinan dan hasil karya daerah serta hasil rempah-rempah dan bumi Indonesia akan dipertemukan di dalam platform ini. Dimana nantinya diharapkan satu sama lain bersinergi untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama yang saling menguntungkan semua pihak.

Prescilla Estevina Tuerahatau biasa disapa Cilla, ketua umum Kridha Dhari mengungkapkan menjaga serta melestarikan budaya tradisional dan nilai luhur bangsa Indonesia itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa kami akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah komunitas Kridha Dhari.

“Ide awalanya cuma dari ngobrol-ngobrol, yuk bikin sesuatu yang berbau budaya, yang berbau kita mengembalikan jatidiri bangsa.” ungkap Cilla saat wawancara bersama Kabari.

Komunitas ini memiliki visi menjaga dan melestarikan budaya Indoesia sebagai Jati diri bangsa dan juga beragam misi lainnya seperti menciptakan kampung – kampung budaya sebagai jati diri setiap daerah dan suku di seluruh Indoenesia. Memperkenalkan budaya Indonesia dan mendatangkan pariwisata lebih banyak lagi di seluruh daerah-daerah Indonesia yang merata. Membangun ekonomi kreatif bersama-sama masyarakat lokal. Menjadi platform yang mewadahi seluruh komunitas budaya dan informasi potensi di setiap daerah. Berbagi dengan anak bangsa di seluruh Indonesia mengenai masa depan bisnis 4.0 yang berkaitan dengan budaya Indonesia dan untuk mempromosikan budaya Indonesia secara international.

“Kridha Dhari sebenarnya punya visi misi ingin menyatukan seluruh komunitas budaya yang ada untuk kita bersinergi sama-sama. Selama ini kan banyak pegiat budaya berdiri sendiri-sendiri, kalau kita jadikan satu semoga kegiatan budaya bisa lebih besar lagi dan diperluas lagi.” imbuh Cilla.

Salah satu kegiatannya adalah mengampanyekan gerakan selasa berkebaya, dimana kaum wanita diharapkan mengenakan kebaya pada setiap hari selasa. Dan selain itu juga mereka menggerakkan kamis nusantara, setiap hari kamis mengenakan busana nusantara.

“Kita kemaren ada kegiatan selasa berkebaya dan juga kamis nusantara, dan sekarang juga kita lagi coba masuk ke daerah-daerah desa wisata dan mungkin masih ada beberapa program ke depan.” terang Cilla.

Menjaga dan melestarikan budaya Indoesia sebagai Jatidiri bangsa selalu ditekankan di sela kegiatannya sebagai edukasi mengenai sejarah budaya Indonesia.

“Kita harus kembali lagi ke Jatidiri bangsa kita, kita tidak boleh lupa asalusul bangsa kita ini dan terutama kita harus bangga dengan budaya bangsa kita sendiri, jangan boleh melihat daripada budaya-budaya dari luar, budaya yang di adopt untuk Indonesia sebaiknya kita juga harus bisa lebih mengangkat memberikan satu value untuk budaya Indonesia.” ungkapnya.

Selain itu, dalam pergerakan Kridha Dhari membawa pesan untuk kaum milenial mengenai pemahaman budaya. “Kalau untuk anak milenial masih banyak keterbatasan yang meraka pahami bahkan arti dari cara berpakaian budayanya sendiri itu masih minim, dan ini aku rasa generasi kita ini lebih mengerti dibanding anak-anak milenial.“ katanya.

Dengan demikian, dengan adanya komunitas dan platform Kridha Dhari ini diharapkan tidak hanya dapat membantu untuk melestarikan budaya Indonesia tetapi juga dapat menyejahterakan masyarakat di daerah dari segi Ekonomi, Pendidikan dan Sosial, terutama di daerah yang tertinggal di Indonesia.