KabariNews – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Oktober 2015 mencapai 825.818 wisman atau tumbuh sebesar 2,11% dibandingkan Oktober 2014 sebanyak 808.767 wisman. Sementara itu secara kumulatif jumlah kunjungan wisman pada Januari hingga Oktober 2015 sebanyak 8.017.589 wisman atau tumbuh 3,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7.755.616 wisman.

Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan, kunjungan wisman bulan Oktober 2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni dari   Mesir sebesar 47,05%, Inggris 28,04%, Bahrain 23,48%, Arab Saudi 18,64%, dan Amerika Serikat 16,35%, sedangkan secara secara kumulatif Januari-Oktober 2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni; Mesir 22,48%, Tiongkok 18,85%, Inggris 15,38%, India 10,38%, dan Jerman 7,35%.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya seperti dilansir dari siaran pers Kemenpar, Selasa, (2/12), mengisyaratkan perlu kerja keras untuk mencapai target dalam tiga bulan terakhir (Oktober-Desember) tahun ini karena pada periode tersebut saat semua pintu masuk, terutama great Bali, great Jakarta, dan great Batam, mengalami peak seasons dengan pertumbuhan diproyeksikan mencapai dua digit. “Capaian kunjungan wisman pada Januari-Oktober 2015 sudah mendekati target yang ditetapkan 8,1 juta wisman. Hingga akhir Desember 2015 target 10 juta wisman optimis akan terlampaui,” kata Menpar Arief Yahya.

Sejumlah event di sejumlah destinasi utama (great Bali, great Jakarta, dan great Batam) yang berlangsung pada Oktober, November, dan Desember diharapkan akan menarik lebih banyak lagi wisman ke Indonesia. Begitu pula event yang digelar di destinasi dekat perbatasan atau sebagai border tourism diharapkan akan banyak menarik wisman.

Situasi ekonomi global yang tidak menentu mempengaruhi industri pariwisata di seluruh kawasan mancanegara, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan pariwisata di sejumlah negara anggota ASEAN pada tiga kuartal tahun ini masih negatif. Pariwisata Thailand tertacat mengalami pertumbuhan paling tinggi, meski pada enam bulan pertama sebelumnya sempat mengalami pertumbuhan negatif.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Indonesia pada Januari-Oktober 2015 sebesar 3,38% masih lebih baik dibandingkan Malaysia yang pada Januari-Juni 2015 tumbuh negatif -9,4%. Begitu pula lebih baik dibandingkan dengan Singapura yang pada Januari-September 2015 tumbuh negatif -0,3%, dan Vietnam pada Januari-Oktober 2015 tumbuh negatif -4,1%. “Sedangkan pariwisata Thailand mengalami pertumbuhan paling tinggi pada Januari-Oktober 2015 mencapai 24,7%,” kata Arief Yahya. (1009)