KabariNews – Semakin pesatnya geliat industri kerajinan turut berdampak pada regenerasi perajin di Indonesia. Kerajinan yang merupakan bagian industri kreatif pun bertambah ragam dan corak motif lantaran modifikasi terus berkembang.

“Industri membutuhkan siklus produksi, baik proses, ketersediaan bahan baku maupun pelaku. Nah dengan semakin tumbuhnya industri kerajinan dan pasar domestik serta ekspor yang meluas maka lapangan kerja jadi terbuka. Dari sinilah, pelan-pelan tapi pasti terjadi regenerasi perajin,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin sebagaimana dilansir dari  siaran pers Kemenperin,  (20/4).

Pesatnya industri kecil dan menengah, lanjutnya, berpeluang mengubah posisi seorang pengrajin mengembangkan usaha sendiri dan merekrut karyawan. Transfer pengetahuan dan keterampulan pun terjadi seiring pasar yang berkembang sehingga produk kerajinan terus mengalami inovasi.

“Kalau kita lihat dari dekat, mereka mempekerjakan saudara, tetangga bahkan merekrut tenaga kerja dari lingkungan yang lebih jauh. Artinya, lapangan kerja tercipta di daerah-daerah dan ekonomi berkembang,” ujarnya.

Kemenperin, melalui Direktorat Jenderal IKM juga aktif mendorong kapasitas dan kualitas produk industri kecil dan menengah. Antara lain melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT), Badan Riset dan Standardisasi Industri serta pusat pengembangan industri kreatif seperti Bali Creative Industry Center.

Merujuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, arah kebijakan sektor industri turut menyasar tumbuhnya Industri Kecil sekitar 20 ribu unit usaha, selain penumbuhan populasi industri dengan menambah sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50 persen tumbuh di luar Jawa.

Kemenperin juga membangun 22 sentra industri kecil dan menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di kawasan timur Indonesia (khususnya Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur), dan 11 di kawasan barat Indonesia. (1009)