KabariNews –  Desa Libas Pulau Bangka, Sulawesi Utara menjadi tuan rumah untuk perayaan Coral Day atau Hari Terumbu Karang yang diperingati setiap tanggal 8 Mei. Berbagai rangkaian kegiatan seperti lelang adopsi karang, transplantasi karang, bersih-bersih bawah laut, edukasi lingkungan, lomba mewarnai dan menggambar untuk anak-anak, lomba balap perahu, bersih-bersih pantai, dan berbagai acara seru lainnya diadakan selama satu hari.

“Hari ini kami memperingati Coral Day, satu hari untuk terumbu karang. Melalui acara ini kami ingin menyelamatkan dan melindungi terumbu karang di perairan Kita Bangga. Terumbu karang di sini masih bagus dan harus dijaga.Ulva Novita Takke dari Yayasan Suara Pulau selaku penanggungjawab perayaan Coral Day mengatakan dalam siaran persnya, Jumat, (8/5).

”Pulau Bangka memiliki potensi laut yang tinggi. Kepulauan Kinabuhutan, Talise, Bangka, dan Gangga (Kita Bangga) merupakan daerah yang harus dilindungi karena letaknya yang strategis sebagai daerah penyangga Taman Nasional Bunaken dan terletak di area segitiga terumbu karang. Potensi terumbu karang yang bagus dapat menjadi daya tarik pariwisata.”

Partisipasi masyarakat lokal dan masyarakat luas juga menjadi penting. Melalui sistem adopsi karang, masyarakat yang tidak tinggal di dekat laut juga diajak untuk ikut berkontribusi untuk menyelamatkan terumbu karang. Sementara itu, masyarakat dengan kearifan dan budaya lokal diberdayakan untuk merawat kebun karang. Melalui konsep seperti itu, pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan bukan lagi angan-angan semata.

Selain rangkaian kegiatan perayaan Coral Day, di penghujung acara masyarakat Desa Libas dengan Yayasan Suara Pulau menandatangani nota kesepahaman untuk perencanaan pembentukan Daerah Perlindungan Laut. Ulva mengatakan, “Kami ingin Coral Day tidak hanya menjadi momentum seremonial tahunan semata, tapi harus ada langkah konkrit dan jelas untuk konservasi terumbu karang. Dengan ditetapkannya Daerah Perlindungan Laut, kami berharap bisa terumbu karang bisa terjaga dan potensi pariwisata di Kepulauan Kita Bangga dapat dikelola secara berkelanjutan dan berbasis masyarakat.”

Ery Damayanti dari Telapak selaku Koordinator Nasional Coral Day mengatakan, “Kami melihat Pulau Bangka sebagai lokasi yang strategis karena potensi lautnya yang kaya dan pulau kecil yang bisa menjadi wajah pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Terumbu karang yang terjaga dengan baik memiliki lebih banyak manfaat dan nilai untuk manusia. Terumbu karang adalah investasi untuk masa depan.” (1009)