KabariNews – Dahulu keberadaan museum khususnya museum musik Indonesia selalu menjadi wacana semata. Dekade demi dekade, belumlah berdiri sebuah museum yang berisikan rekam jejak perjalanan sejarah musik popular di Indonesia. Hingga sampai pada tahun 2009, tepatnya di Malang berdiri Galeri Malang Bernyanyi (GMB) atau Museum Musik Indonesia. Eksistensinya bagai ruang data perjalanan musik Indonesia. Di dalamnya, terdapat koleksi barang yang berkaitan dengan musik, mulai piringan hitam, kaset, CD, VCD, pemutar musik, instrumen, memorabilia, foto, poster, majalah, buku, sampai kliping tulisan.

Hengky Hewanto (Founder Galeri Malang Bernyanyi) mengatakan keberadaan GMB berawal dari hobi atau kecintaannya pada musik yang sudah terpupuk saat masih duduk di bangku sekolah. Banyak koleksi kaset tersimpan
di lemarinya yang nyaris sudah jarang diputar lagi. Hingga terlintaslah sebuah pertanyaan bagaimana caranya agar rekaman karya seni musik tersebut dapat bermanfaat bagi orang banyak. Jawaban yang muncul adalah membuat sebuah museum.

Baca artikel selengkapnya di Kabari Digital