Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyampaikan duka cita atas tewasnya Duta Besar Amerika John Christopher Stevens di Kota Benghazi, Libya. Dia juga  berjanji akan adili pembunuh delegasinya itu.

Situs newsday.com melaporkan, Rabu (12/9), Obama menyampaikan itu di Rose Garden Gedung Putih, Ibu Kota Washington D.C bersama Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton. Dia memerintahkan untuk meningkatkan keamanan duta besarnya di luar negeri.

Obama menyebut serangan itu mengejutkan dan keterlaluan.  Stevens menghembuskan nafas terakhirnya di Kantor Konsulat Amerika Serikat di Benghazi, Libya, Selasa. Dia ada di dalam kantor perwakilan negara itu saat demonstran setempat yang marah meroket dan melontarkan granat serta membakar dan menjarah.

Penyebabnya adalah pembuatan dan pemutaran film yang dianggap  bernuansa penghinaan atas Islam. Film itu buatan warga Amerika Serikat keturunan Israel yang berjudul Innocence of Muslim yang banyak menyinggung Nabi Besar Muhammad SAW dan dianggap menghina ajaran suci Islam. Beberapa lusin demonstran di negara yang dulu dikuasai Moammar Khadafi itu marah dan bertindak jauh, meroket Kantor Konsulat Amerika Serikat di Benghazi, dari lahan kosong pertanian di dekatnya.

Stevens baru empat bulan menduduki posnya di Tripoli setelah 20 tahun berkarir di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sebagai diplomat karir sejati. Dia juga menjadi duta besar pertama Amerika Serikat yang tewas sedemikian rupa akibat aksi teror bersenjata selama 33 tahun terakhir sejarah negara itu. Menlu AS, Hillary Clinton mengatakan bahwa Stevens adalah orang yang sangat sabar dan cerdas. (1002)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?48827

Untuk melihat artikel Amerika / National lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :