Presiden AS Barack Obama, Sabtu (15/9), mengatakan bahwa Amerika Serikat menghormati semua agama. Tapi dia mengatakan tak ada alasan untuk menyerang Kedutaan Besar AS. Dia berkeras takkan pernah mentolerir upaya yang membahayakan orang Amerika.

“Saya telah menjelaskan Amerika Serikat memiliki ‘penghormatan besar’ bagi pemeluk semua agama,” kata Obama dalam pidato radio mingguannya. “Tapi, tak pernah ada pembenaran bagi kekerasan … Tak ada alasan untuk menyerang Konsulat dan Kedutaan Besar kami.” Sementara itu AS juga sedang dikecam banyak Negara Islam soal film yang dianggap menghina agama.

Sehari setelah Obama memimpin upacara yang memperingati kembalinya mayat warganegara Amerika yang tewas di Libya, Obama mengakui gelombang kerusuhan anti-Amerika di Timur Tengah mengganggu, demikian laporan Reuters seperti dikutip antara Minggu (16/9).

Serangan di Libya dan kemarahan yang ditujukan kepada AS telah mencuatkan tanda-tanya mengenai cara Obama menangani apa yang disebut Arab Spring, serangkaian revolusi yang telah menggulingkan pemerintah otoriter.

Kerusuhan di Timur Tengah memiliki pengaruh dalam persaingan ketat pemilihan presiden AS. Penantang Obama, Mitt Romney dari Partai Republik, mengatakan Presiden AS itu telah membuat lemah pemerintah AS di seluruh dunia.

Namun Obama kembali berikrar akan menyeret para penyerang Konsulat AS di Libya ke pengadilan. “Kami takkan kendur dalam tindakan kami,” katanya. Presiden AS itu juga mengatakan kerusuhan tak boleh menghalangi upaya AS untuk mendukung demokrasi di wilayah tersebut dan tempat lain.

“Jangan lah kita lupa bahwa untuk setiap massa yang marah, ada jutaan orang yang merindukan kebebasan, dan kedaulatan, dan harapan yang diwakili bendera kita,” kata Obama. ( 1002 )

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?48880

Untuk melihat artikel Amerika / National lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :