Opera Van Java (OVJ) adalah acara komedi situasi di sebuah televisi swasta Indonesia. Acara ini lagi booming
dan menduduki rating teratas acara komedi televisi. Acaranya sendiri di
dikonsep dengan model wayang orang serta dipandu oleh dalang beserta
sinden dan satu grup gamelan yang mengiringinya. Suguhan fresh mengundang gelak tawa yang seru dan menghibur.
Cerita yang dibawakan tidak hanya legenda-legenda terkenal dari
Nusantara tapi juga mitos atau cerita rakyat modern sampai cerita
legenda dunia.

Opera Van Java (OVJ) bisa dibilang masuk
ke jenis pertunjukan wayang orang, bedanya dikemas dengan balutan
komedi. Para pemainnya, Parto yang nama lengkapnya Parto Sisiliano
Kutukupret, bertindak sebagai Dalang. Dia ditemani dua sinden centil
yakni Rina dan Dewi Gita. Sementara sebagai pemain ada Aziz Gagap,
Sule, Andre Taulany, Nunung Srimulat, dan dua orang bintang tamu di
setiap episodenya.

Uniknya dalam acara ini adalah setiap cerita yang akan dimainkan
hanya diketahui Parto, sang dalang. Sedangkan para pemain yang
bertindak sebagai wayang, harus menuruti semua perintah yang diucapkan
dalang. kalau dalang bilang, “Jungkir balik,” maka si pemain harus
mengikuti perkataan si dalang. Oleh karena itu, para pemain dituntut
melakukan improvisasi adegan dan dialog dengan cepat, sehingga babak
demi babak OVJ akan mengalir dengan sendirinya. Para pemain juga kerap diprotes dalang jika sudah melenceng dari naskah.

Jika sudah begitu, Parto pun akan ikut nimbrung
(gabung-red) dipanggung dengan celotehan dan guyon yang memancing tawa.
Meski niatnya marah, Parto beraksi dengan gaya yang tidak kalah nyeleneh dari pemain.

Namanya juga acara komedi, jalan cerita OVJ
cenderung ngawur dan tidak jelas karena para pemainnya lebih sering
asik dengan lawakan mereka sendiri. Para pemainnya juga sering melawan
perintah dalang, misalnya ketika disuruh mati, jarang dari mereka yang
mau langsung mati, biasanya muter-muter dulu ngelawak
baru akhirnya mati. Tapi disinilah kekuatan dan nilai lebih dari Opera
Van Java yang hadir sebagai sebuah tayangan komedi yang mampu menghibur
dan punya ciri khas.

Yang beda di OVJ

Acara lawakan dengan menonjolkan perubahan setting lokasi
atau latar belakang panggung seperti sudah biasa dilakukan pada acara
lawak atau komedi lainnya. Bedanya di Opera Van Java, yaitu penggunaan property panggung berbahan Styrofoam yang siap dihancurkan

Misalnya melihat aksi Sule atau pemain lainnya yang menyuruh Aziz Gagap untuk menduduki kursi yang terbuat dari Styrofoam,
yang pasti akan hancur berantakan. Property pentungan yang patah jika
dipukulkan ke kepala. Gaya yang pernah ngetop di dunia lawakan zaman
Charlie Chaplin ini berhasil diangkat VOJ

OVJ diselingi ’kekacauan-kekacauan’ yang
menyimpang dari alur cerita membuat pemirsa menjadi tidak bosan. Jalan
cerita dibuat seakan-akan sebuah ‘latihan’ bukan pertunjukan,
menjadikan setiap pemain bebas untuk berimprovisasi dan melakukan
‘kesalahan’, sehingga penonton pun menjadi lebih santai. Inilah
Indonesia…Opera Van Java Ya’eeee!

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33996

Untuk melihat Berita Indonesia / Sana-Sini lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :