Para orangtua murid
menyatakan keberatan atas rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan memajukan jam
sekolah menjadi jam 06.30 mulai 1 Januari 2009 nanti. Rencana tersebut meski
memancing kontroversi, sampai saat ini belum dicabut.

Keberatan orang tua murid, karena alasan takut anak-anak
mereka menjadi negatuk di kelas dan akan menyebabkan tinggi angka keterlambatan
siswa yang masuk kelas.

“Saat ini, masuk jam tujuh pagi saja banyak yang terlamabat,
apalagi jam setengah tujuh? Lagipula tolong diperhatikan juga dong bagaimana
dengan nasib anak-anak yang jarak antara sekolah dan rumahnya jauh?” ujar Ibu
Sulistywati. Ia mengaku tinggal di Bekasi Barat dan anaknya bersekolah di
kawasn Blok M, Jakarta Selatan. Setiap pagi anaknya berangkat dari rumah jam
setengah enam pagi, itupun kerap telat sampai di sekolah. “Jika aturan itu
diberlakukan, jam berapa anak saya harus berangkat pagi, masak harus lebih
pagi? Kasihan kan
dia.” katanya. 

Alasan senada dikatakan Bapak Wahyu Indrajati. Anaknya,
Surya, berangkat jam lima
pagi dari rumahnya di Tangerang, sampai diskolah sekitar tujuh kurang di
kawasan Senen. “Kalau jam masuk sekolah dimajukan, masak anak saya harus
erangkat jam empat pagi, mendinmg gak usah sekolah sekalian?” ujarnya kesal.

Kekesalannya itu, mungkin karena dia tak tega melihat
anaknya berangkat sekolah sepagi itu, apalagi setiap hari anaknya baru sampai jam
empat sore, karena jam belajar sekolah anaknya memang sampai setangah tiga
siang  “Bayangkan sudah setiap hari
pulang sore,  sekarang harus berangkat
lebih pagi lagi, saya yakin dia kecapekan, dan akibtnya malah jadi ngantuk di
kelas.” kata Pak Wahyu.

Menurut Pak Wahyu, seharusnya Pemprov DKI tak mengorbankan
anak-anak, hanya demi untuk mengatasi kemacetan. “Kesannya , Jakarta
macet gara-gara anak sekolah, kan
ngawur namanya!” katanya ketus.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32297

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

MedicIns