KabariNews Organisasi kemanusiaan medis internasional Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) hari ini resmi membuka acara pameran foto “Witnessing the World: The Journey of Doctors Without Borders (MSF)”. Acara ini diselenggarakan bertepatan dengan 44 tahun MSF bekerja menyediakan layanan kemanusiaan medis di seluruh dunia.

Pameran foto ini merupakan acara publik pertama MSF di Indonesia, dan akan berlangsung di Mal Pacific Place hingga 17 Mei 2015. Para pekerja kemanusiaan MSF asal Indonesia juga akan hadir untuk berbagi pengalaman mereka pada hari Sabtu, 16 Mei 2015 setelah acara pemutaran film dokumenter.  Pameran foto dibuka oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar drg. Kartini Rustandi mewakili Kementerian Kesehatan RI dan Dr. Maria Guevara selaku Regional Humanitarian Representative MSF.

“Pengalaman MSF berkembang dari sejarah kerja kemanusiaan yang panjang. Foto-foto yang dipamerkan menghadirkan krisis kemanusiaan di dunia sejak tahun 1971, tahun ketika MSF pertama kali didirikan oleh sekelompok dokter dan jurnalis pada saat Perang Biafra di Nigeria. MSF didirikan atas dasar bahwa semua orang berhak mendapatkan layanan medis, terlepas dari gender, ras, agama, maupun keyakinan politis mereka,” ujar dr. Maria, Regional Humanitarian Representative MSF seperti dilansir dari siaran pers MSF,  Selasa, (12/5).

Drg. Kartini menyampaikan dalam sambutannya, “Pameran ini dapat membuka mata kita tentang isu kemanusiaan dan kesehatan di dunia, semoga banyak orang yang akan termotivasi untuk mendukung dan menjadi relawan kemanusiaan dan kesehatan.”

Foto-foto bersejarah yang tergolong langka akan dipamerkan, beberapa di antaranya merupakan karya fotografer peraih penghargaan internasional seperti Sebastião Salgado dan Didier Lefevre. Pameran ini menghadirkan beberapa peristiwa kemanusiaan utama, seperti kelaparan Etiopia tahun 1984, genosida Rwanda tahun 1994 dan Tsunami di Aceh tahun 2004. Sebelum hadir di Jakarta, pameran ini diselenggarakan di Hong Kong, Kuala Lumpur, dan Manila.

“Selama lebih dari empat dekade berkecimpung dalam aksi kemanusiaan medis, MSF dikenal kiprahnya dalam situasi darurat dan daerah yang dilanda konflik. Namun, sebagian besar aktivitas MSF pada dasarnya adalah menyediakan layanan kesehatan yang dibutuhkan di daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan berkualitas, termasuk di dalam situasi non-darurat atau stabil,” dr. Guevara menambahkan. MSF selalu berupaya untuk bekerja dengan otoritas kesehatan setempat atau Kementerian Kesehatan dalam membangun kembali layanan kesehatan, menangani masalah kesehatan ibu dan anak serta program kesehatan jangka panjang lainnya.

“Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan apresiasi saya bagi MSF atas kiprahnya di bidang kemanusiaan dan kesehatan di dunia dan juga di Indonesia sejak tahun 1995 hingga 2009, antara lain pada saat gempa di Sumatra Barat. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara yang sangat luas dan rawan bencana, dan ketika bencana melanda, akan berdampak pada kesehatan penduduk dan bangsa; untuk itu kami terbuka untuk bantuan kemanusiaan dan layanan kesehatan,” ujar drg. Kartini.

“MSF bekerja di Indonesia sejak 1995 hingga 2009, menyediakan bantuan setelah bencana alam dan wabah penyakit. Antara lain, kami mendukung layanan kesehatan primer bagi perempuan dan anak-anak serta menyediakan pengobatan HIV/AIDS. Selama sejarahnya di Indonesia hingga sekarang, MSF tetap menjadi mitra yang berkomitmen dalam tanggap darurat dan menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi penduduk Indonesia,” pungkas dr. Guevara. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/77148

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan

 

 

 

 

kabari store pic 1