Insiden penembakan brutal yang menewaskan 26 orang di sekolah dasar Sandy Hook, Newtown, Connecticut masih menjadi perhatian, khususnya para orangtua yang memiliki putra-putri yang masih bersekolah. Sebagain besar korban adalah anak-anak (usia 5-10 tahun), yang pastinya membuat banyak orangtua khawatir akan nasib anaknya, dan tidak ingin hal itu terjadi kembali.

Tak ingin nasib tragis menimpa anak-anak mereka, kini para orangtua mulai melindungi anak-anaknya dengan perangkat perlindungan. Kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh sejumlah perusahaan untuk mempromosikan berbagai produk anti peluru. Amendment II merupakan salah satu perusahaan yang mulai promosi, berbagai peralatan antipeluru khusus anak-anak seperti ransel bergambar Princess dan Avenger yang telah didesain dan dilapisi serat Kevler mulai dipasarkan. Untuk satu tas dijual seharga 300 dollar atau sekitar Rp 2,9 juta. Rompi antipeluru pun laris manis diburu para orangtua.

Meski belum sepekan namun penjualan mereka melonjak, dalam waktu singkat itu saja stok untuk beberapa bulan sudah habis terjual. Seperti dilansir DailyMail (19/12) perusahaan tersebut mengaku sudah menambah stok penjualan yang biasanya diperkirakan untuk sebulan, kini hanya dalam beberapa hari langsung habis terjual.

Meski menuai kritik karena dianggap kurang menghargai perasaan keluarga korban, namun kesempatan ini dimanfaatkan tidak hanya untuk meraup keuntungan, tapi juga sebagai promosi perlindungan bagi anak. Seperti yang dituturkan Williams, kesempatan ini memang sensitif, namun alat perlindungan seperti ransel dan rompi anti peluru bisa jadi salah satu pelengkap untuk melindungi anak-anak.

Ada tiga model yang ditawarkan, SwissGear yang biasanya digunakan atau disukai remaja, dan dua ikon tokoh film anak yaitu Avengers dan Princess Disney untuk anak-anak.

Ransel-ransel tersebut diklaim bisa menahan peluru dari hampir semua jenis pistol, sehingga bisa digunakan sebagai tameng saat terjadi penembakan. Perusahaan yang berada di Salt Lake City ini sebenarnya juga menyediakan lembaran anti peluru yang bisa dipasang disetiap tas, namun Williams lebih merekomendasikan penggunaan ransel antipeluru agar lebih praktis dan mudah dibawa-bawa.

Ajang promosi alat perlindungan ini juga dimanfaatkan perusahaan lain, seperti Black Dragon Tacticai. Tak tanggung-tanggung mereka bahkan sampai menggunakan promosi di jejaring sosial seperti Facebook. Dalam promo iklannya perusahaan ini juga menuliskan kalimat “Persenjatai para guru, di saat bersamaan, lengkapi murid-murid dengan peralatan antipeluru. Panel ini masuk dalam jenis ransel apapun” tulis di Facebook.

Ada juga perusahaan Bullet Blocker yang menawarkan “My Child’s Pack’. Tas khusus anak-anak itu dijual seharga 224,99 dollar atau sekitar Rp 2,17 juta. Perusahaan ini mengklaim produk tasnya tidak tembus peluru, meski ditembak dengan senjata 357 Magnum dan 44 Magnum. Iklannya cukup menarik perhatian, pada gambar ditampilkan anak kecil menggendong ransel anti peluru sambil melambaikan tangan kepada ibunya.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?51315

Untuk melihat artikel Life Style lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :