Sekitar 30 orang pasien miskin yang ingin berobat ke RSCM mengadu ke LBH Jakarta, mereka mengatakan telah diusir oleh pihak rumah sakit.

Ketiga puluh pasien tersebut merupakan pasien miskin dengan jaminan kesehatan untuk rakyat miskin dari pemerintah (Askeskin). Pasien-pasien tersebut sebagian besar berasal dari luar Jakarta.  Ceritanya berawal dari alasan penuhnya ruang rawat di RSCM . Pihak  RSCM kemudian meminta mereka menjalani rawat jalan.

Berhubung sebagian besar pasien-pasien tersebut berasal dari luar daerah seperti Lampung, Sumatera Barat, Bogor dan Indramayu, tentu saja mereka bingung jika harus menjalani rawat jalan, alias bolak-balik  antara rumah mereka dan RSCM. Akhirnya selama menjalani rawat jalan, mereka menginap di salah satu lorong ruang RSCM yang tidak terpakai, yakni di lantai 1 gedung IRNA B.

Menurut pengakuan salah satu pasien dan keluarga, mereka sudah menginap di ruang tak terpakai itu selama kurang lebih selama 2 bulan lamanya.  Kemudian pada hari Rabu (16/7) mereka di usir oleh pihak keamanan rumah sakit denga alasan bahwa ruangan tersebut akan direnovasi.

Pasein-pasien tersebut umumnya menderita penyakit berat, seperti katarak, tumor perut,  bahkan ada pasien yang harus menggunakan selang (kateter) pada tubuhnya untuk menyalurkan cairan dari tubuhnya yang ditampung pada baskom seadanya.

Selama ini mereka hanya tidur beralaskan koran, tikar dan alas seadanya, sehingga membuat kondisi mereka semakin parah.

Pihak LBH yang menerima mereka mengatakan akan menindak lanjuti ke Komnas HAM, melalui pengacara publik LBH Jakarta mengatakan bahwa, Pasien harus mendapatkan pelayan yang layak, bukan saja pada saat penyembuhan tetapi juga pada saat pemulihan serta harus mendapatkan tempat yang layak agar kondisi mereka tidak semakin terpuruk.

Pihak RSCM sendiri mengatakan bahwa ini harus dilihat dari akar permasalahannya, apakan pasien tersebut memang sedang rawat inap atau rawat jalan, kalau mereka berstatus rawat inap jelas ini salah, tetapi jikalau mereka rawat jalan maka sistem yang ada harus diperbaiki, karena RSCM tidak dapat menampung semua rujukan rumah sakit di Indonesia.

Selama ini RSCM menjadi pusat rujukan nasional bagi pasien-pasien di seluruh Indonesia.(_arip_)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31655

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

____________________________________________________

Supported by :

MedicIns

Lebih dari 10 Program Asuransi Kesehatan

Klik www.TryApril.com      Email : Info@ThinkApril.com

Telp. 1-800 281 6175