KabariNews  –  Shamsi Ali, Imam dari  Islamic Center of New York dan Direktur Jamaica Muslim Center mengkritik  pertemuan antara  Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon Wakil Ketua DPR dengan calon presiden dari Partai Republik untuk pemilu Amerika Serikat tahun 2016, Donald Trump.

Shamsi Ali mengatakan bahwa kunjungan ketua DPR dan rombongan kali ini ke Amerika Serikat dengan beberapa agenda selama 14 hari. “Dari 14 hari itu dana yang terpakai sangat luar biasa, dan kalau  dihitung dengan maksimalisasi kerja sangat memboroskan. Dana ini mungkin sudah dianggarkan, tetapi jika dilihat dari keadaan masyarakat Indonesia dengan permasalahan ekonominya sekarang, pejabat negeri  seharusnya punya sensitivitas terhadap kondisi negara” tuturnya.

Sensitivitas terhadap kondisi negara bukan hanya untuk ketua DPR dan rombongan tetapi juga untuk anggota DPR lainnya yang akan datang ke AS. Nah, soal Ketua DPR dan wakilnya datang ke acara Donalp Trumph, Shamsi mengatakan mereka memang datang ke acara  Konferensi Press, tetapi Konferensi Press  untuk tujuan dari kampanye.

“Fadli Zon bilang datang ke Konferensi Press, ya, tapi Konferensi Press dalam bentuk kampanye. Maka jelas ini merendahkan martabat insitusi negara terutama DPR dan juga merendahkan martabat negara.  Kenapa? Karena  ketua DPR itu sama saja dengan Speaker of The Congress. Mana mungkin Speaker of The Congress akan datang ke acara yang disetting sebagai kampanye dari satu kandidat partai” kata. (Baca juga Saat Legislator Bertemu Donald Trump)

Shamsi mengatakan Fadli Zon perlu belajar untuk belajar anger manangemet, agar tidak cepat tersinggung, dan ini menjadi permasalahan pejabat di Indonesia,  seharusnya di Indonesia sudah terjadi suaana yang harus berbeda, dan seharusnya  sekarang ini pejabat negeri ini harus menerima untuk dikritik. Jika tidak tidak siap dikritik  itu menandakan mentalitasnya seperti mentalitas Orde Baru.

Seperti diketahui, kunjungan kerja para legislator ke Amerika Serikat menuai  kontroversi.  Dalam wawancara singkatnya dengan Kabari beberapa waktu lalu di AS,  Fadli Zon,  mengatakan hadir bukan di acara kampanye Donald Trump tetapi hanya di acara Konferensi Press. Konferensi Press dan kampanye itu adalah teminologi yang berbeda, Konferensi Press itu bertemu dengan wartawan, sedangkan kampanye itu merupakan suatu ajakan dalam rangka untuk pemilihan umum. “Pemilu saja belum jelas, kandidatnya juga belum jelas” bilang Fadli.

Fadli juga menambahkan Shamsi Ali  banyak menyebarkan informasi yang salah dan tidak tepat .“Saya komplain misalnya untuk apa datang ke New York padahal anggota kongres sedang reses.  “Kita datang untuk IPU yang dihadiri oleh 148 negara” kata Fadli. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/79863

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

jason_yau_lie

 

 

 

 

 

kabari store pic 1