KabariNews – Sekitar pukul 5 sore di Kamis 31 Maret 2016 berlangsung pertemuan antara perwakilan Gereja GKI Yasmin dan Kepala Staf Kepresidenan,  Teten Masduki. Gereja GKI Yasmin didampingi oleh Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Setara Institute, Human RIghts Working Group (HRWG), Wahid Institute serta Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Dalam pertemuan ini , juru bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging menyampaikan perkembangan kasus GKI Yasmin, bahwa sudah ada dua pertemuan langsung dengan Wali Kota Bogor Bima Arya dan GKI Yasmin di bulan Januari dan awal Maret 2016. Dalam dua kali pertemuan tersebut, Bima Arya berkomitmen untuk meneruskan pertemuan dengan GKI Yasmin, dengan target menyelesaikan kasus GKI Yasmin dengan baik sebelum Natal 2016.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyampaikan bahwa dirinya akan menemui Wali Kota Bogor untuk menyampaikan dukungan pemerintah pusat pada upaya Wali Kota menyelesaikan permasalah GKI Yasmin yg sudah bertahun-tahun terjadi. “Sudah terlalu lama kasus ini terjadi. Saya tentu akan berkoordinasi dengan Menteri terkait seperti Menteri Agama dan Mendagri”, kata Teten.

Kasus GKI Yasmin sudah terjadi selama dua masa pemerintahan presiden, dan dua kali wali kota di Bogor. Namun hingga sekarang, gereja sah yang berlokasi di Jalan KH Abdullah bin Nuh Kav 31 Taman Yasmin Bogor itu masih disegel padahal sudah ada putusan Mahkamah Agung dan Rekomendasi Wajib Ombudsman yang meneguhkan sahnya legalitas IMB gereja GKI yasmin.

“Kami berharap, perhatian dan dukungan pemerintah pusat kepada upaya Bima Arya akan memberikan keyakinan pada Bima Arya untuk terus berpegang pada hukum, Konstitusi negara dan Bhinneka Tunggal Ika, juga melalui upaya Bima menyelesaikan kasus GKI Yasmin sebelum Natal 2016”, kata Bona Sigalingging, Juru Bicara GKI Yasmin.(1009)