Mengikuti pembukaan Perundingan PBB tentang Iklim di Poznan, Greenpeace hari ini menuntut pemerintah negara-negara dunia untuk serius mengambil tindakan nyata untuk menghindari bencana iklim.
Organisasi lingkungan global menandai pembukaan perundingan dengan memasang patung setinggi tiga meter yang menggambarkan bumi berada dalam ambang kehancuran akibat ‘gelombang besar’ CO2. Patung tentang ‘Planet Bumi: Titik Tak-Terpulihkan’ atau tipping point,  memperlihatkan planet yang rapuh terpuruk di bawah ‘gelombang’ raksasa yang terbuat dari kayu dan batu bara.

Tahun lalu, setelah para ilmuan merampungkan laporan yang mengejutkan menggambarkan masa depan yang suram di bawah pengaruh perubahan iklim, pemerintah negara-negara peserta Konferensi Perubahan Iklim PBB di Bali berjanji untuk merampungkan perjanjian pada Desember 2009 di Kopenhagen untuk menyelamatkan iklim. Satu tahun berlalu, emisi gas rumah kaca akan
terus meningkat dan lelehnya es baik di kutub selatan maupun utara telah melebihi skenario terburuk para ilmuwan. Namun belum ada kemajuan yang jelas pada perundingan. Secara harafiah, jutaan kehidupan berada dalam resiko, bersama dengan konsekuensi kehancuran ekonomi dan kepunahan spesies.

Saat ini Indonesia kehilangan hutan lebih cepat dari negara pemilik hutan lainnya. Menurut FAO (2006) Sedikitnya Indonesia kehilangan 1.8 juta hektar pertahun, menempatkan Indonesia salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar. Sumber utama emisi rumah kaca Indonesia adalah penggundulan hutan dan pengeringan lahan gambut yang kaya akan karbon 

“Delegasi Indonesia di Poznan harus melakukan tindakan yang bertanggung jawab dengan mendukung tata kelola hutan yang berkelanjutan dan rehabilitasi hutan, tidak hanya mengejar ‘dana kompensasi’ yang hanya memberi keuntungan untuk industri perkayuan dan kelapa sawit, dan tidak melakukan apapun untuk
menurunkan emisi” tegas Wicaksono dari Greenpeace.

Demikian seperti dikutip dari siaran pers Greenpeace.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32303

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

BusLoan