Aktris Pevita Pearce mendapat peran sebagai perempuan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di perbatasan Indonesia dan Timor Leste dalam film Rumah Merah Putih.
Wanita kelahiran tahun 1992 ini mengatakan banyak mendapatkan hal baru selama memerankan sebagai Maria Lopez di film yang berkisah tentang kecintaan Tanah Air anak-anak di perbatasan Indonesia.
“Selama akting pasti mau cari challenge baru dan ingin selalu bisa mengeksplor hal baru lagi dalam akting dan aku nemuin itu di film Rumah Merah Putih,” kata Pevita saat ditemui Kabari di kawasan kemang, Jakarta.
Selain itu, menurut Pevita, dirinya juga banyak menemukan perubahan yang sangat menarik untuk di eksplor, seperti perubahan fisik, perubahan Bahasa yang digunakan,serta perubahan busananya.
Kesulitan yang dirasakan Pevita dalam film ini adalah bagaimana membawa pesan film ini kepada penonton agar bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat luas di Tanah Air.
“Kesulitannya, aku ngeliat itu sebagai sesuatu yang inspiring, mungkin dengan di daerah sana itu berbeda dengan di Jakarta tapi buat aku ini sesuatu yang eye opening bahwa di Indonesia masih banyak tempat-tempat yang unik,” kata Pevita
Pevita juga dituntut mempelajari bahasa daerah Atambua NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Bahkan perannya sebagai mama-mama adalah pertama kalinya selama berkancah di dunia layar lebar.
“Aku juga mendapatkan bantuan dari guru yang di sana namanya Kakak Nato untuk bisa belajar bahasa Belu. Karena kita tahu Indonesia itu kaya sekali akan budaya jadi setiap kota walaupun satu daerah bahasanya beda,” ungkap Pevita.
Film Rumah Merah Putih produksi Alenia Picture ini terinspirasi dari kejadian nyata dan memperlihatkan kecintaan Tanah Air oleh anak- anak perbatasan Indonesia. Berlokasi di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara. film ini menunjukkan kehidupan anak-anak yang tinggal di perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste.
“Rumah merah putih ini adalah yang menceritakan bahwa Indonesia ini adalah satu rumah dan rumah kita,itu kita sebut dengan rumah merah putih, tetapi di dalam cerita filmnya ini pun nanti akan ada hubungannya bahwa setiap lagi 17 agustusan di daerah Antambua atau di daerah Timur, mereka mengecat rumah mereka merah putih untuk merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia,” pungkasnya.
Dengan demikian, Pevita pun berharap film Rumah Merah Putih bisa diterima masyarakat di seluruh Nusantara. Film ini direncanakan akan tayang pada tanggal 20 Juni 2019 mendatang.