Salah satu dampak pemberlakuan perjanjian zona perdagangan
bebas ACAFTA (ASEAN-CHINA Free Trade Area) tahun 2010, adalah derasnya
telepon selular buatan China yang masuk ke Indonesia.

Dua tahun sebelum perjanjian diberlakukan saja Kabari mencatat
sedikitnya 20 merek telepon selular (ponsel) China masuk ke Indonesia.
Jumlah itu bertambah berkali-kali lipat menjadi 75 merek pada Mei 2010.

Sejumlah merek seperti Nexian atau Huawei adalah pemain lama yang
sudah bermain di industri ponsel tanah air minimal sejak empat tahun
lalu. Sementara merek-merek lainnya terbilang masih sangat anyar dan
sedang bersusah payah membangun brand.

Dengan pertumbuhan pengguna ponsel yang luar biasa, Indonesia memang
menjadi pasar yang menarik bagi mereka. Menurut penelitian ROA (Research On Asia) pertumbuhan penggunan ponsel
terus meningkat sejak empat tahun terakhir. Pada tahun 2006 pengguna
ponsel hanya sekitar 68 juta. Lalu tahun 2007 meningkat menjadi 94,7
juta. Akhir tahun 2008 menjadi 101 juta, lalu meningkat lagi menjadi
118, 2 juta pada tahun 2009. Diperkirakan, akhir tahun 2010 akan
mencapai angka 133 juta pengguna, atau separuh dari populasi Indonesia
yang diperkirakan 250 juta jiwa.

Imbas pertumbuhan itu, hanya dalam tempo dua tahun Indonesia menjadi
pengguna ponsel terbesar ketiga di Asia setelah China dan India.
Indonesia juga menjadi pengguna aplikasi Opera Mini terbesar di Asia
Tenggara.

Posisi pasar ponsel Indonesia memang masih sangat terbuka, apalagi
relatif Indonesia belum memiliki produsen ponsel lokal yang kuat dan
mandiri. Mayoritas ponsel yang kini beredar di pasar Indonesia adalah
produk impor built up. Bayangkan, ponsel Nokia atau sering disebut
ponsel ‘sejuta umat’ pun masih banyak yang impor, bukan buatan
lokal.

Alhasil, ponsel-ponsel buatan China seperti melaju sendirian tanpa
perlawanan produsen lokal. Hebatnya lagi, jika dihadapkan dengan ponsel
bermerek mainstream seperti Nokia, Sonny Erricson, atau Samsung, ponsel
China masih bisa bermain pada level harga.

Betul, harga adalah modal utama ponsel-ponsel China untuk merebut
pasar, terutama pasar ponsel untuk level menengah ke bawah. Ponsel
merek Venera misalnya, dengan desain Qwerty dilengkapi aplikasi opera
mini, lalu dijejali fitur-fitur multimedia seperti radio, Mp3, MP4,
Kamera 2 megapixel, dibanderol hanya satu juta rupiah. Padahal ponsel
sejenis merek Corby dari Samsung mencapai Rp 1, 2 juta.

Ada empat macam cara bagaimana ponsel China berpenetrasi ke pasar ponsel Indonesia

1. Merakit ponsel di Indonesia yang perangkatnya seratus persen dari
China. Seperti pada merek Nexian.

2. Memberikan ‘stempel’ atau merek lokal kepada ponsel-ponsel buatan
China yang diimpor secara utuh. Jadi memang benar mereknya dalah adalah
merek lokal, tapi barang yang dipasarkan adalah buatan China. Sperti
terdapat pada merek HiTech, K-Touch, dan Startech.

3. Merek asli China yang dipasarkan oleh distributor yang ditunjuk
resmi. Seperti merek ZTE atau Huawei.

4. Masuk ke Indonesia lewat jalur gelap atau istilahnya “Black
Market”. Ponsel ini, tanpa ada garansi dari distributor lokal.
Merek-merek jenis ini sering berupa kloning dari merek ponsel ternama.
Adapula yang dibuat dengan memirip-miripkan merek terkenal seperti Nckia
atau Nokla (mirip Nokia).

Ciri-ciri ponsel buatan China biasanya lebih mengunggulkan
fitur-fitur yang tampak ‘wah’ meski kualitasnya masih dipertanyakan.
Mereka umumnya memilki Dual SIM Card, lalu di
beberapa merek tertentu juga ditanam TV Turner sehingga pengguna dapat
menonton TV tanpa memakan pulsa.

Ponsel China juga sudah yang banyak menggunakan model Touch Screen.
Tetapi jangan bayangkan posnel-ponsel butan China itu sudah bias
dikategorikan smartphone atau PDA Phone.
Karena hampir semua handphone China bersistem operasi sama, yaitu OS
native yang berbasis Java. Hal ini bisa dilihat dari user interfacenya
yang hampir mirip satu sama lain.

Berikut ini daftar beberapa merek dan tipe handphone buatan China
yang beredar di Indonesia, baik resmi maupun black market.

1. Beyond : B505, B610
2. CECT : C600, Q380, 9898, 988, N98, T660,
T888, B889, S500, T689
3. Coolpad : N77 GSM+GSM, 800 TV Phone, 288 GSM+GSM, 288 GSM+CDMA, 529,
728
4. Daxian : C816, C618
5. D-One : DG 289, DG 388, DG 398, DGI 78, DMI 89
6. EastCom : EX1008, EX369
7. Haier : D1000 CDMA, D1200 CDMA, D1600 CDMA, P5, P6,
P7, V160, V190, V1000, V2000, V6000, V6100, Z1600, Z8000, C230, F1100,
A600, M80, N60
8. HiSense : C127, C389, D806
9. Hi-Tech : H31, H38, H382, H39
10. Huawei : C2601, C2801, C218, U550, U121, U120
11. Konka : KC66, KC101
12. KOZI : CG-001
13. K-Touch : B830, B832, A615, A650, A691, A905, A933, V908
14. MICXON : MTV800, M88, S600
15. MITO : Coolpad 288, 288 GG
16. My G : TV 638, TV 660, TV 678, 889
17. NewGen : E1200, T1200
18. Nexian : NX-970, NX-220D, NX-900, NX-210D, NX-G500, NX-200D, NX-800,
NX-910
19. StarTech : ST21, ST67
20. TAXCO : DM70, DM75, TX80
21. WOW Watchphone : M600, M700 Moonraker,
M800
22. ZTC : 8898, C2000, ZT168, 818, ZT158
23. ZTE : C330, C300, X175, C169, H500, C150,
C160, C705, C700, C100, C133
24. Lain-lain : NCKIA N95, MP4 PHONE ANYCALL 5200, MP4 PHONE E70, MP888, ALTONE
Q-168, MINI PDA PHONE, MINI MP4 PHONE, MP4 PHONE B, IPOD MP4 PHONE, MP4 PHONE S613, MP4 PHONE CRT N75, HANPHONE MAFIA, MP4 PHONE KS818,
MP4 PHONE S613, MP4 PHONE
NOKLA N95, HANDPHONE
TV, WATCH PHONE,
K915, M958 TV, MKTV880, TV6618, MP4 PHONE
M5700+, V98, MT8800, NCKIA E95, HP TV DUAL GSM, DUAL GSM BTOOTH, 826 TV PHONE, T808
TV PHONE, V502 DUAL
GSM, G618 DUAL GSM, T918 WATCH PHONE, V900 WATCH PHONE, HYUNDAI W100 WATCH PHONE, A007 WATCH PHONE

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?34985

Untuk

melihat Berita Indonesia / Sana-Sini lainnya, Klik

di sini

Klik

di sini untuk

Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________

Supported

by :