Washington, KabariNews.com – “Waktu adalah segalanya dalam seni perang atau politik,” menurut Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri, Janet Napolitano, pada pidato tentang perlunya reformasi imigrasi.

“Sekarang, ketika semua orang kemungkinan setuju bahwa status quo tidaklah bekerja, apa yang orang tidak sadari adalah berapa banyak peraturan imigrasi yang telah berubah sejak usaha reformasi imigrasi secara besar-besaran gagal di tahun 2007,” kata Janet. “Saya sudah berurusan dengan isu-isu imigrasi sejak 1993, sehingga saya tahu jika ada suatu perubahan besar, dan apa yang saya lihat kali ini rasanya sulit untuk mencapai perubahan tersebut.”

Janet berpidato di Center for American Progress (CAP) mengenai perubahan yang diharapkan akan berjalan dengan adanya Kongres pada tahun 2010. Dengan cara sederhana, Janet menggambarkan sebuah ‘bangku berkaki tiga’ yang berarti komitmen untuk serius dan penegakan yang efektif, memperbaiki aliran hukum bagi keluarga dan pekerja, dan penegasan dengan jalan yang adil untuk berurusan dengan mereka yang sudah di sini.

Untuk poin yang terakhir, bagaimana cara untuk menyelesaikan status hukum dan isu-isu residensi bagi sekitar 12 juta orang yang tinggal di Amerika Serikat secara ilegal, Janet tidak pernah menyebut kata “amnesti” dalam pidato maupun menjawab pertanyaan pada suatu acara tanya jawab.
 
Pada perkenalannya, Presiden CAP John Podesta mengemukakan komentar Janet yang menentang rencana pemagaran sepanjang 700 mil pada perbatasan AS-Meksiko. “Jika Anda membangun pagar setinggi 50 kaki, maka akan ada seseorang yang menemukan tangga setinggi 51 kaki.”

Dan komentar Janet dipuji Amerika mengenai militerisasi yang terus mengurangi arus imigran dari Mexico. “Keamanan di perbatasan barat saya sudah berubah dari tahun 2007. Pemerintahan federal telah menambahkan sumber daya manusia, teknologi dan infrastruktur dalam menangani perbatasan, dan berhasil membuat perbedaan yang nyata.”

Kenyataannya, dari pernyataan Janet, Departemen Keamanan Dalam Negeri membuat 100 mil lebih pendek dari 700 mil pemagaran yang dikomentarinya pada tahun 2005 .

“Jika dilihat pada hari ini, banyak dari standarisasi yang ditetapkan pada tahun 2007 akhirnya terealisasi. Sebagai contoh, Patroli Perbatasan telah mengerahkan lebih dari 20.000 petugas, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri telah membangun lebih dari 600 mil pagar perbatasan,” kata Janet.

Tidak ada pembicaraan lebih lanjut dari Janet apakah arus imigrasi dari Meksiko ke Amerika Serikat bisa lebih baik ditangani oleh kebijakan ekonomi makro bi-lateral atau melalui restrukturisasi perdagangan multi-lateral dan
kebijakan keuangan yang sering menghancurkan petani kecil dan para pegawai berupah rendah di negara berkembang. Napolitano tetap pada tujuannya.

“Debat mengenai imigrasi terjadi pada tahun 2007 ketika saat itu sedang meningkatnya imigran gelap yang masuk ke Amerika Serikat,” kata Janet. “Dua tahun kemudian, karena penegakan hukum dan keadaan ekonomi yang menjadi lebih baik, angka-angka itu telah merosot tajam. Jumlah imigran gelap telah berkurang secara signifikan yang membuktikan bahwa kita berada dalam lingkungan yang jauh berbeda daripada sebelumnya.

“Pengurangan jumlah imigran ke Amerika Serikat disebabkan karena menurunnya lapangan kerja yang tersedia, yang merupakan strategi pemerintah dalam membenahi imigrasi,” tutur Janet yang ditambahkannya lagi, “Yang saya khawatirkan adalah ketika perekonomian membaik, kita akan melihat naiknya arus imigran gelap.”

Selain berhasil dalam pelarangan narkoba dan mengidentifikasi para kriminal yang berbahaya, ia juga mendapati debat soal imigrasi adalah bentuk penting untuk keadilan di Amerika. Reunifikasi keluarga, seperti amnesti, adalah istilah lain yang tidak pernah muncul selama diskusi, tetapi Janet membuat referensi panjang yang membuat para imigran menunggu lama ketika mencoba untuk membawa orang-orang yang mereka cintai masuk ke Amerika Serikat.

Pada sisi permintaan sumber daya manusia, para pengusaha seringkali mempekerjakan pekerja tanpa mengetahui status mereka atau memutuskan tutup mata soal imigran gelap. Tetapi Janet membanggakan upaya Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam pengadaan sistem E-Verify, sebuah internet database yang mengumpulkan data-data pengusaha. “Lebih dari 167.000 pengusaha di 639.000 lokasi kerja menggunakan E-Verifikasi. Pada bulan lalu, program ini telah meningkat hingga hampir 2.000 pengusaha mendaftar tiap minggu,” katanya.

Selain itu Janet mengatakan, “Kami mengadakan audit ribuan pengusaha yang dicurigai memanfaatkan tenaga kerja ilegal untuk mencapai keuntungan yang tidak adil di pasar. Sebagai bagian dari upaya ini, Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai mengaudit lebih kepada pengusaha yang diduga secara ilegal mempekerjakan tenaga kerja dalam satu hari di bulan Juli, yang sebelumnya telah diaudit semua pada tahun 2008.” Tidak ada data yang tersedia, namun pada akhirnya akan dikenakan denda dan hukuman sebagai hasil dari audit.

Meskipun pemerintah secara simultan menangani isu-isu besar seperti soal fasilitas kesehatan, Janet mengatakan dia yakin pemerintahan Obama mampu memenuhi semua tugas-tugasnya. Dia juga mengatakan keputusan pemerintahan untuk menekan tindakan Kongres reformasi imigrasi yang komprehensif pada tahun 2010 telah dimulai sejak bulan lalu.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?34094

Untuk melihat artikel imigrasi Amerika lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :