Valentine’s Day memang selalu semarak dengan taburan cinta. Bukan hanya di mal, toko kartu ucapan, toko bunga, atau toko cokelat tapi juga restoran-restoran. Film-film bertema cinta pun ditayangkan di bioskop. Tapi di Afrika Selatan, Valentine’s Day berarti saatnya menarik perhatian para turis!

Di Indonesia, ‘Hari Kasih Sayang’ ini meriah, terutama di kota-kota besar. Banyak restoran menyajikan menu khusus dengan iringan lagu-lagu cinta dan membagikan bunga untuk tamu yang berpasangan. Bahkan sering terlihat penjual bunga di beberapa perempatan jalan utama menawarkan rangkaian atau beberapa tangkai mawar. Barangkali ada yang hendak ke rumah pacar dan lupa membawa bunga, bisa membeli sambil lewat. Sekarang ini pun makin banyak bermunculan toko bunga online yang sangat meringankan bagi mereka yang sibuk, tinggal pesan lewat internet, bunga pun diterima sang pasangan di hari kasih sayang.

Tak jauh beda dengan negara-negara lain, seperti juga di Amerika, Inggris, Perancis, Australia. Kartu ucapan, cokelat, bunga, perhiasan, laris manis menjadi hadiah Valentine untuk pasangannya. Semua itu (kecuali bunga dan perhiasan) kebanyakan dibeli oleh wanita. Yang unik justru di Australia. Kebanyakan pembeli kartu ucapan justru kaum pria. Menurut survei, pria Australia lebih terbuka untuk mengungkapkan rasa romantis dan perasaan cintanya terhadap pasangan dibanding kaum
wanitanya. Jadi jangan heran kalau pria-pria ini akan menghujani pasangan dengan ucapan lewat SMS, email, kartu ucapan serta bunga. Di Amerika, kartu ucapan mulai populer di abad 19. Sejak saat itulah Valentine’s Day menjadi hari perayaan terbesar setelah hari Natal dihitung dari jumlah pengiriman kartu ucapan. Seabad kemudian, berkembang dengan pengiriman atau pembelian hadiah berupa bunga dan perhiasan berlian. Hari kasih sayang berarti berbagi dan menunjukkan rasa cintanya bukan hanya
terhadap pasangan tapi juga orang tua, kakak-adik, juga saudara, teman serta guru. Karenanya anak-anak pun merayakan Valentine’s Day. Para murid sekolah dasar berprakarya membuat kartu ucapan untuk tukar-menukar dengan temannya serta membuat kartu ucapan untuk orangtua mereka. Di beberapa sekolah dasar, mereka mengadakan pesta kecil merayakan dengan bernyanyi bersama, berpuisi dan menari. Begitu pula di Kanada, dari sekolah dasar sampai sekolah menengah mengadakan perayaan di sekolah mereka.

Berbeda dengan di Jepang, mereka memiliki perayaan dua hari Valentine’s Day, tanggal 14 Februari dan 14 Maret. Pada Februari, saatnya kaum wanita memberikan kartu ucapan dan cokelat untuk pasangan, juga teman pria, relasi pria serta pimpinan mereka. Pada tanggal 14 Maret (disebut sebagai White Day) giliran para pria membalas pemberian wanita itu.

Para wanita selalu memberikan sebungkus cokelat, menyelipkan dalam yang diberikan atau sengaja membuatkan khusus untuk pasangannya. Bentuk, rasa dan hasil buatan sendiri menjadi gambaran rasa cinta mereka. Semakin spesial bentuk dan rasa cokelatnya, semakin spesial pula pasangan itu bagi wanitanya. Hampir sama dengan di Korea, mereka juga merayakan dalam dua hari itu. Yang berbeda, pada White Day, saatnya para pria Korea menyatakan cinta pada wanita dekatnya. Sedangkan di Taiwan, mereka merayakan pada tanggal 14 Februari dan sesuai lunar kalendar pada tanggal 7 Juli. Tradisinya memberikan bunga dengan jumlah yang memiliki arti khusus, yaitu satu bunga mawar berarti the only love, sebelas bunga mawar artinya a favorite dan 99 sampai 100 bunga mawar berarti forever.

Saat Valentine’s Day tiba, wanita akan memberikan Giri-choko dan Honmei-choko.Giri-choko yang berarti obligation love akan diberikan pada teman pria, relasi, pimpinan, sebagai tanda persahabatan atau rasa terima kasih. Sedangkan Honmei-choko yang berarti true love itu, khusus diberikan untuk pasangannya. Giri-choko sudah seperti satu kewajiban bagi para wanitanya, tak heran seminggu sebelum Valentine’s Day, pabrik cokelat panen besar. Mereka memproduksi satu setengah kali lipat produksinya dari hari-hari biasanya.

Di Afrika Selatan, suasana maraknya Valentine’s Day terlihat di Cape Town dan Johannesburg. Tapi mereka mengadakannya di tempat wisatanya yang eksotis bukan di tengah kota. Salah satunya di kota kecil Hermanus atau di sekitar Walker Bay. Perayaannya bermacam-macam, selain pesta musik dan tari pada malamnya, siang hari diadakan perayaan yang seru seperti arung jeram atau hiking berpasangan. Mereka mengemasnya secara unik, meriah dan sangat menarik. . Perayaan yang berlangsung selama sebulan ini mengundang banyak turis datang, karena selain suasananya berbeda, suguhan acara hiburannya tiada henti. Pelayanan pun istimewa dengan harga bersaing untuk tempat menginap. (Riana)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37853

Untuk melihat artikel Amerika / Misc. lainnya,Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :