KabariNews –  Wakatobi merupakan salah satu destinasi wisata bahari utama dan ternama di Indonesia. Taman Nasional ini memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang tinggi hingga termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia. Namun sayangnya maraknya wisata bahari tidak serta merta berbanding lurus dengan kelestarian terumbu karang. Terumbu karang Indonesia dalam kondisi kritis.

Sadar akan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Wakatobi memutuskan untuk menjadi tuan rumah peringatan Coral Day tahun ini. Coral Day merupakan sebuah gerakan bersama untuk menyelamatkan terumbu karang Indonesia yang diinisiasi oleh beberapa organisasi lingkungan sejak tahun 2010. Peringatan Coral Day akan diselenggarakan pada 5 September dan sekaligus menjadi salah satu rangkaian kegiatan konferensi internasional Local Government Voices toward HABITAT III on a New Urban Agenda.

Bupati Wakatobi, Hugua mengatakan, “Kami sangat antusias menjadi tuan rumah perayaan Coral Day tahun ini. Gerakan melestarikan terumbu karang harus ditumbuhkan mulai dari warga Wakatobi sendiri dan juga wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi. Kami berharap Wakatobi bisa menjadi contoh bagaimana wisata bahari dikelola dengan ramah lingkungan dan tidak merusak terumbu karang.”

Salah satu kegiatan khas Coral Day adalah transplantasi karang. Namun transplantasi karang pada Coral Day Wakatobi mendatang sedikit berbeda dan unik. Akan ada ‘rumah ikan raksasa’, patung besi sebuah karya seni berukuran 6 x 8 meter yang dibuat oleh seniman Teguh Ostenrik. Patung besi itu diberi nama Domus Longus yang berarti rumah panjang dan dilengkapi dengan replika Longnose butterfly fishyang merupakan  maskot Taman Nasional Wakatobi. Dengan menggunakan teknologi biorock, karya seni akan menjadi media terumbu karang dapat tumbuh lebih cepat. Adalah Yayasan Terumbu Rupa yang sejak tahun lalu fokus membuat apa yang mereka sebut sebagai ARTificial Reef, karya seni sekaligus transplantasi terumbu karang.

Asrul Hanif Arifin, Ketua Yayasan Terumbu Rupa dalam siaran persnya mengatakan, “Kami tergerak melihat kondisi terumbu karang yang semakin kritis. Kami menggabungkan seni dan teknologi sebagai upaya konservasi terumbu karang. Kami berharap kontribusi kami dapat menginspirasi pihak lain untuk ikut serta menyelamatkan terumbu karang Indonesia.”

Koordinator Coral Day Indonesia, Ery Damayanti menambahkan, “Kami sangat senang berbagai pihak mau bergabung dengan gerakan penyelamatan terumbu karang ini. Semoga Coral Day bisa menjadi  pengingat bahwa selain menikmati keindahan bawah laut, kita juga harus ikut melestarikan terumbu karang Indonesia yang terancam dan kondisinya semakin kritis.” (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/79202

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

intero

 

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2