Di suatu mall di Jakarta beberapa waktu lalu, ada antrian panjang di salah satu outlet sepatu. Outlet sepatu itu bermerk Crocs.

Crocs
adalah sepatu karet yang pertama kali dikenalkan dan diproduksi di
Kanada pada tahun 2002. Sepatu anti-terpleset yang terbuat dari croslite,
(sejenis karet anti-bacteria) ternyata disukai banyak orang. Selain itu
keunggulan Crocs adalah ringan dan tahan air, jadi tidak perlu takut
produk ini cepat rusak. Dinamakan Crocs, karena moncong sepatu mirip
dengan crocodile (buaya).

Bulan April kemarin,
Crocs menggelar diskon besar-besaran hingga 70% di Senayan City dan
berhasil menarik perhatian konsumen. Banyak pengunjung yang rela antri
berjam-jam demi mendapatkan Crocs dengan harga miring. Harga yang
ditawarkan mulai dari 300 ribu sampai dengan 1,2 juta sepasang.

Digemari dan Ditakuti

Warna-warni
sepatu Crocs membuat banyak orang kepincut dengan sepatu ini. Awalnya
sepatu Crocs memiliki model yang seragam, yaitu bagian depan gendut,
bolong-bolong dan beralaskan tebal. Bagian depan sepatu yang bolong
dapat disematkan pernak-pernik lucu seperti bintang laut, ikan, bunga,
dan sebagainya. Sedangkan orang dewasa lebih memilih Crocs polos.

Semakin
banyak peminat, semakin bertambah model sepatu ini sehingga sepatu atau
sandal Crocs semakin digemari karena banyak pilihan.

Biarpun
nyaman di kaki, ternyata Crocs dapat menyebabkan kecelakaan. Sekitar
tahun 2007 banyak kasus anak-anak yang sepatunya terjepit di elevator.
Siapa yang menyangka, ujung sepatu yang gendut ternyata bisa nyelip di eskalator dan tersedot.

Di
Washington, Rory, anak berusia 4 tahun nyaris kehilangan jempol.
Pasalnya, saat sedang menggunakan elevator bersama ibunya, tiba-tiba
kakinya tersangkut. Sang ibu pun berusaha menarik kaki Rory yang telah
berdarah-darah. Ibunya benar-benar tidak sadar apa penyebab kaki
anaknya tersangkut di eskalator, hingga salah satu perawat di rumah
sakit mengenali sepatu yang dipakai Rory. Kata si perawat, ada kasus
sama yang bersangkutan dengan sepatu Crocs.

Bahkan di
Singapura ada seorang anak berumur 8 tahun yang kehilangan jempolnya
karena kakinya nyangkut elevator ketika menggunakan sepatu Crocs.

Kasus yang terkait Crocs ternyata cukup banyak. Di Amerika sendiri telah diwanti-wanti dengan peringatan ”If you’re wearing crocs, be careful” Kecelakaan ini sering menimpa anak-anak karena mereka kurang waspada ketika menaiki elevator.

Walaupun begitu, masih banyak orang yang mengincar sepatu ini. Sepatu Crocs disukai karena warnanya yang eye candy.
Selain itu sangat nyaman digunakan karena bantalan yang tebal pada
sepatu membuat kaki tidak pegal serta rongga kecil pada sepatu membuat
kaki bisa bernafas. Cara membersihkan Crocs juga tidak sulit dan mudah
dikeringkan.

Karena disukai, sampai serial tiruannya juga
dibuat. China memproduksi sepatu Crocs dengan harga miring, sehingga
mampu memenuhi keinginan konsumen dari berbagai kalangan.

Asli atau Palsu?

Trend
Crocs rupanya menarik perhatian banyak konsumen, begitu pula dengan
produsen sepatu sampai ada yang memproduksi Crocs aspal (asli tapi
palsu) dengan harga yang sangat miring.

Crocs aspal
terbuat dari bahan yang mirip Crocs asli dengan harga jual mulai 25
ribu-an. Crocs aspal juga dibuat oleh produsen lokal, hanya saja
pembuatannya kurang rapi, tanpa merek, dan dijual dengan harga rendah.
Sedangkan Crocs “Made in China” diberi merek “Kats” dengan harga yang
lebih mahal.

Walaupun Crocs aspal, namun salah satu
pengguna Crocs aspal beropini, “Yang aspal aja sudah enak di kaki.
Apalagi yang asli?” Jadi bagi yang ingin merasakan Crocs dengan harga
murah cukup dengan membeli Crocs aspal.

Sudahkan Anda memiliki sepatu Crocs?

Untuk Share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33297

Untuk melihat Berita Indonesia / Sana-Sini lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket