Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat meminta mantan Bendahara Partai Demokrat, M Nazaruddin, menyerahkan kepadanya semua informasi yang dimiliki tentang persoalan internal partai itu.
“Kalau menyangkut isu-isu internal Partai Demokrat, saya lebih senang Nazaruddin kembali ke Tanah Air agar bisa dibuka semuanya. Saya sebagai Ketua Dewan Partai Demokrat sangat berharap agar Nazaruddin memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya,” ujar Yudhoyono dalam konferensi pers di halaman tengah Istana Kepresidenan di Jakarta, usai menunaikan shalat Jumat (22/7).
Berbicara sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sekaligus sebagai Presiden, Yudhoyono berkali-kali dalam pernyataannya mengimbau agar Nazaruddin segera kembali ke Tanah Air untuk menghadapi proses hukum, dibanding menyebar informasi yang belum dapat diuji kebenarannya di berbagai media massa.
“Kembalilah Nazaruddin ke Indonesia, ke Tanah Air, kembalilah. Sulit bagi kita ketika kita semua tidak tahu dimana Nazaruddin berada, dengan siapa yang bersangkutan, apa saja yang dilakukan selama ini, komunikasi internalnya dengan siapa,” tuturnya.
Dengan menyebar informasi yang belum dapat diuji kebenarannya di berbagai media massa, lanjut Yudhoyono, Nazaruddin hanya menyebabkan orang-orang menduga-duga yang akhirnya menimbulkan curiga satu sama lain. “Kemudian kita dibikin bingung, terganggu, dan bahkan saling bercuriga satu sama lain,” ujarnya.
Yudhoyono pun menegaskan, menjelang rapat koordinasi nasional Partai Demokrat yang akan digelar 23-24 Juli 2011, partai bentukannya itu sedang berbenah diri agar bisa tetap ikut berdemokrasi di Indonesia.

Ada Desakan agar Anas Mundur

Saat ini posisi Anas Urbaningrum sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat sedang dalam krisis. Suara menginginkan agar Anas sementara dinonaktifkan bersama dengan pejabat partai lain yang sempat dituding Nazaruddin, mulai muncul.

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Max Sopacua menganggap bahwa kemungkinan peserta rakornas ada yang akan meminta Anas non aktif sementara sebagai Ketua Umum memang terbuka. 

“Tidak tertutup kemungkinan, sebab mereka punya hak untuk bicara. Siapa yang bisa melarang” kata Max, di Gedung DPR, Jakarta. 

Menurut dia, diakui atau tidak, kondisi partai terkini telah memunculkan keresahan di internal partai. Termasuk, para pengurus di daerah.

Pandangan berbeda disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Saan Mustopa. Dia yakin, forum rakornas nanti tidak akan berkembang hingga permintaan agar Anas atau petinggi partai lainnya non aktif. “Karena tuduhan Nazar itu kan tidak didasarkan pada data dan fakta, kami semua (pengurus Demokrat) paham betul soal itu,” tegas Saan. 

Pandangan senada disampaikan Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan. Sampai sekarang, menurut dia, internal partainya masih solid. Dia membantah isu adanya sejumlah DPC yang mulai mendesak agar Anas Urbaningrum mundur atau nonaktif dari jabatannya selaku ketua umum.

Ramadhan menyebut, dalam situasi kritis seperti sekarang, kader Partai Demokrat sudah sangat paham. Mereka, lanjut Ramadhan, tidak akan mau diadu domba dan terpancing permainan gendang orang lain. “Jangan karena satu Nazar, Partai Demokrat terjun ke titik nadir. Kami belajar dari pengalaman,” tandas Ramadhan

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37067

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_____________________________________________________

Supported by :