Bila ke Medan, kita akan menemukan banyak sekali tempat
makan yang menyediakan menu jus terung Belanda. Brastagi hanya salah
satu tempat si Indonesia penghasil terung yang segar dan menyehatkan
itu.

Terung belanda atau juga dikenal dengan tamarillo bukanlah terung
yang biasa kita buat untuk sayur. Terung belanda atau bernama latin solanun guatense adalah anggota keluarga terung-terungan (Solanaceae)
yang mulai di kembangkan di Bogor Jawa Barat sejak tahun 1941 oleh
orang Belanda. Maka orang lebih suka menyebutnya dengan terung belanda,
padahal buah itu berasal dari Amazon di Amerika Latin.

Terung belanda berupa perdu yang rapuh, tingginya tak sampai 5 meter.
Memiliki pangkal batang yang pendek dengan percabangan yang lebat.
Terung ini memiliki jenis daun tunggal, bentuknya bulat telur sampai
bentuk jantung. Buahnya berbentuk bulat telur, meruncing ke dua
ujungnya, bergelantungan, bertangkai panjang, daun kelopaknya tidak
rontok, kulit buah tipis, licin, berwarna lembayung kemerah-merahan,
sampai kekuning-kuningan.

Di daerah tropik terung belanda dapat tahan hidup di ketinggian 1000 –
2000 meter di atas permukaan laut (dpl) atau lebih. Dengan kata lain ia
memerlukan hawa sejuk. Namun jika suhu bulanan rata-ratanya tetap di
10° C dan terus menerus berembun, dapat membunuh tanaman muda dan daun
serta ujung pucuk tanaman dewasa.

Di dataran rendah, pohon terung belanda tidak mampu berbunga,
sedangkan udara sejuk dapat mendorong tumbuhnya bunga. Oleh karena itu,
tanaman ini berbuah matang pada musim dingin di daerah subtropik, dan
jika ditanam di daerah tropik, buah matang sesudah udara dingin. Rasa
buah akan menjadi lebih baik pada hari-hari cerah yang panas dan
malam-malam yang dingin pada musim kemarau di daerah tropik daripada
selama musim dingin dl dataran tinggi.

Terung belanda tumbuh baik di tanah yang bahan organik dan
kelembapannya sedang. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air,
walaupun hanya untuk 1 – 2 hari. Terung belanda berakar dangkal,
karenanya mudah roboh, juga cabang-cabangnya yang rapuh itu mudah sekali
patah jika sedang berbuah lebat.

Daging buahnya mengandung nutrisi, agak asam sampai manis, berwarna
kehitam-hitaman sampai kekuning-kuningan. Bijinya bulat pipih, tipis,
dan keras. Karena rasanya yang cenderung asam, daging terung biasanya
banyak dijumpai dalam bentuk olahan.

Meski begitu buah terung belanda ini juga dimanfaatkan sebagai buah
segar, untuk bumbu masak, sayuran dan minuman. Terung ini mengandung
provitamin A yang baik untuk kesehatan mata, dan mengandung Vitamin C
untuk mengobati sariawan, panas dalam, meningkatkan daya tahan tubuh.
Beberapa literatur menyebutkan kulit terung Belanda mengandung antosianin yang termasuk kedalam golongan flavonoid
yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Serat yang tinggi di dalam
buahnya bermanfaat untuk mencegah kanker, penuaan dini dan sembelit.
Juga potassium, fosfor dan magnesium yang mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.

Dalam setiap 100 gram bagian terung belanda yang dapat dimakan,
mengandung air sebanyak 85 gram, protein 1,5 gram, Lemak 0,0006 – 1,28
gram, karbohidrat 10 gram, serat 1,4 – 4,2 gram, abu, 0,7 gram, vitamin A
150 -500 SI, dan vitamin C 25 mg.

Buah terung belanda dimanfaatkan menurut berbagai cara, seperti
masakan yang lezat dan makanan yang manis-manis. Buah mentah dapat
digunakan untuk masakan ‘chutney’, kari dan sambal.

Buah yang dibelah dapat digunakan sebagai bumbu, serta dibakar atau
dipanggang untuk digunakan sebagai sayuran. Buah yang matang di pohon
yang dipelihara pada lingkungan yang cocok saja yang rasa dan aromanya
enak. Buah yang matang bisa menghasilkan sirup, jell, selai, pencuci
mulut dan sebagai hiasan es krim yang berkualitas baik. Juga untuk sup,
adonan pengisi (perut ayam, dan sebagainya) dan juga untuk rujak.

Bila kita ingin merasakan manfaat terung belanda maka kita bisa
mengolahnya sendiri menjadi sirup. Bahan untuk membuat sirup terung
belanda adalah 4 kg terung belanda, gula pasir 3,5 kg, citrunzuur 4 sendok teh dan natrium benzoate.
Sedangkan cara membuatnya adalah keruk daging buah terung belanda.
Giling daging buah dengan ditambah 500 ml air sehingga didapatkan bubur
terung belanda. Sisihkan.
Didihkan sisa air, masukkan gula pasir, rebus di atas api sedang sambil
diaduk hingga mendidih. Masak bubur terung belanda sambil diaduk hingga
mendidih lalu angkat. Tambahkan citrunzuur dan natrium benzoate, aduk rata dan bila sudah dingin, kemaslah sirup terung belanda dalam botol.

(Indah)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37398

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :