Suara gamelan terdengar riuh di Colorado History Museum, Denver, Amerika. Tepuk tangan penonton menambah keceriaan suasana. Pertunjukan yang menarik berlangsung di panggung. Panggung itu tampak berbeda, karena gamelan dimainkan oleh orang Indonesia dan orang Amerika.. Gamelan yang dipimpin oleh I Made Lasmawan ini memang tidak membatasi siapa pemainnya, bahkan anak-anak pun boleh ikut serta.
Hari itu Minggu 23 September, ARCINDA ( The Arts & Culture of Indonesia ) mempersembahkan seniman multi talenta Didik Nini Thowok. Penampilan tunggal penari kawakan tersebut diiringi oleh gamelan dari ARCINDA (the Arts & Culture of Indonesia). Didik Nini Thowok menyuguhkan berbagai tarian dengan menggunakan topeng.
Topeng yang dipakai pun tidak hanya satu namun sekaligus dua. Ya, memang Didik Nini Thowok mampu menampilkan 2 karakter, sekaligus dalam satu kali pertunjukan. Bagian depan memakai baju Bali dan menarikan tarian Bali. Sedangkan, bagian punggung menggunakan pakaian Jawa dan memainkan tarian Jawa. Selesai menari, Didik Nini Thowok berganti kostum dan topeng dalam beberapa detik. Pertunjukan pun kembali dimulai dengan tampilan tarian yang baru.
Pertunjukan menjadi lebih menarik tatkala Didik Nini Thowok menampilkan tarian dari berbagai negara. Lengkap dengan kostum, topeng dan musik pengiringnya. Tak kurang tarian dari 4 negara yang berbeda disuguhkan dengan topeng 2 karakter mulai dari Amerika, Cina, Jepang hingga Indonesia. Semua dibawakan dengan luwes oleh Didik Nini Thowok. Jadilah ini pertunjukan unik dari berbagai negara dan berbagai budaya. Sebuah pertunjukan yang menarik perhatian penonton dari berbagai budaya yang berbeda di dunia.Indonesia patut bangga memiliki seorang penari profesional yang kreatif dan berkemampuan tinggi seperti Didik Nini Thowok. Seorang laki-laki tulen yang bisa menarikan berbagai tarian dengan karakter perempuan yang begitu luwes, gemulai dan indah. Dia termasuk dari sedikit penari yang mampu menguasai tarian beda kelamin. Berbagai tarian dari negara-negara lain pun sudah dikuasainya dengan baik. Tak pelak sebuah pertunjukan tari di tangan Nini Thowok menjadi kaya, beragam, hidup, menarik sekaligus penuh humor.
Didik Nini Thowok lahir dengan nama Didik Hadiprayitno, di Temanggung. Sudah melanglang buana ke berbagai negara untuk menari. Selain sebagai penari profesional, Nini Thowok pun menjadi pimpinan LPK Natya Lakshita (Lembaga Pendidikan Kejuruan) Tari.
Bermukim di Yogyakarta, Didik tidak berhenti berkreasi dengan terus menggali berbagai potensi dan budaya dari berbagai negara. Perjalanan panjang lebih dari 20 tahun sebagai penari, membawanya sampai menjadi seorang penari multi talenta berkarakter unik. Seorang penari yang menguasai berbagai tarian dan menyajikannya dengan nuansa komedi. Tak mudah bagi seorang Didik untuk menemukan karakter tersebut. Namun seiring dengan ketekunan dan kerja kerasnya, Didik menempatkan dirinya sebagai seorang penari bertaraf internasional yang memperoleh berbagai penghargaan di dunia tari. (1008)
Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?49755
Untuk melihat artikel Seni lainnya,Klik disini
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :