Setiap menjelang akhir tahun,  Si Hitam ini laris manis dan dicari orang. Apalagi di kota besar seperti Jakarta, Si Hitam seolah menjadi barang yang berharga. Si Hitam ini tiada lain adalah arang untuk bakar-bakaran.

Yup, betul sekali, menyambut malam pergantian tahun masyarakat Jakarta biasanya gemar membuat pesta kecil-kecilan berupa bakar-bakaran,  atau barbeque istilah kerennya. Nah, kalau sudah bicara pesta barbeque-an, maka Si Hitam alias arang tak mungkin bisa dipisahkan. Lalu silakan bayangkan, arang yang berwarna hitam dan kotor itu mendadak menjadi primadona, dicari orang se-antero Jakarta!  

Karena pesta bakar-bakaran biasanya dilakukan pas menjelang malam pergantian tahun, orang mulai mencari dan membeli arang sejak pagi hari supaya tak kehabisan. Repotnya, pada hari-hari biasa saja, mencari dan membeli arang di Jakarta susah-susah gampang, apalagi menjelang tahun baru macam begini. Arang jadi barang rebutan!   

Jenis arang

Umunya ada dua jenis arang yang bisa dibeli di toko atau warung. yakni arang yang terbuat dari kayu biasa dan arang yang terbuat dari batok kelapa. Bentuknya pun berbeda, arang batok kelapa bentuknya lebih tipis dan kecil, mirip bentuk pecahan kaca. Sementara yang terbuat dari kayu, bentuknya lebih besar dan tebal. dari segi bara api yang dihasilkan, arang batok kelapa lebih awet tapi agak sulit dinyalakan. Kalau arang biasa, dinyalakannya mudah tapi baranya tidak awet, alias cepat habis.

Karena itulah arang biasa sudah agak sulit didapat, kebanyakan yang tersedia sekarang jenis arang batok kelapa. Harganya sekitar seribu sampai dua ribu rupiah sekantong. Satu kontong arang sanggup melakukan pembakaran satu atau dua jam.

Briket Batubara

Ada satu lagi jenis bahan untuk membakar,  yakni Briket Batubara. warnanya sama seperti arang, hitam. Tapi bentuknya kotak sebesar kotak korek api, dan solid serta padat. Meski padat dan solid, Briket Batubara tetap ringan. Dari segi pembakaran, briket batubara lebih mudah terbakar dan cukup awet mengahasilkan bara api. Sayangnya Briket Batubara harganya lebih mahal dibandingkan arang. Selain itu masih sulit didapat.

Jadi, selamat berburu Si Hitam!(foto:freefoto.com)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32428

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Mohon Beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket