Menyikapi cepatnya perkembangan digitalisasi perdagangan dan industri, Kementerian Perdagangan mendorong generasi muda khususnya para mahasiswa untuk menjadi wirausaha di era revolusi industri 4.0 ini.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Suhanto dalam acara Diseminasi Kebijakan Perdagangan di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, hari ini, Selasa (25/6). Sosialisasi ini mengambil tema “Muda, Kreatif, dan Produktif di Era Digital 4.0”.

“Kemajuan suatu negara sangat dipengaruhi oleh peran wirausaha. Untuk itu, guna meningkatkan daya saing di era revolusi industri 4.0, menjadi tugas pemerintah untuk mendorong tumbuhnya wirausaha baru. Berniaga adalah pekerjaan yang mulia, sehingga, kegiatan perniagaan atau perdagangan harus didukung dan diatur agar mudah dan aman secara hukum,” ujar Suhanto.

Menurut Global Entrepreneurship Index 2018, jumlah wirausaha di negara maju mencapai 14 persen, sementara di Indonesia baru mencapai 3,1 persen dan masih lebih kecil dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.

Berdasarkan laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2018, pengguna internet di Indonesia baru mencapai 54,68 persen dari total penduduk, sedangkan pengguna internet yang melakukan kegiatan bertransaksi di niaga elektronik (niaga-el) baru sebesar 63,5 persennya.

Bagi kaum muda, menurut Suhanto, ‘melek’ teknologi telah menjadi sebuah keharusan agar tidak kehilangan kesempatan. “Bidang perdagangan telah mengalami transformasi, dari bentuk perdagangan konvensional kini bergerak ke era digital. Menyikapi hal tersebut, kita harus mengikuti perkembangan yang ada agar tidak tertinggal. Dengan memanfaatkan teknologi pula kita dapat membuka peluang usaha yang akan menciptakan wirausaha-wirausaha baru sebagai penopang ekonomi bangsa,” imbuhnya.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan program dan visi universitas. Kami harapkan para mahasiswa dapat beradaptasi dan siap bersaing dalam ekosistem digital yang terus berkembang ini,” jelas Rektor Universitas Tanjungpura Garuda Wiko.

Pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi 14 telah membuat peta jalan (roadmap) niaga-el. Program peta jalan tersebut adalah menciptakan 1.000 wirausahawan berbasis digital. Tujuan dilaksanakannya peta jalan tersebut antara lain untuk mendorong peningkatan ekonomi yang efisien dan terkoneksi secara global, meningkatkan keahlian SDM pelaku niaga elektronik, dan sebagai acuan dalam menyusun kebijakan sektoral.

“Yang penting sebagai wirausaha saat ini adalah memiliki kecepatan dalam menyampaikan dan menjual ide. Bagi para mahasiswa, jadikanlah kampus sebagai kawah candradimuka, media untuk meneliti, memulai, dan menumbuhkan kewirausahaan,” pungkas Suhanto.