Kamis, (25/07/13) Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, melakukan soft opening Bandara Internasional Kualanamu, yang ditandai dengan penutupan resmi operasional Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara. Masyarakat sangat antusias mendatangi bandara baru kebanggaan mereka. Kabarinews.com  melaporkan. 

Pengecekan kelaikan operasional pelayanan bandara.

Pengecekan kelaikan operasional pelayanan bandara.

Sebelum soft opening, tepatnya pada 24 Juli malam, kesibukan di Bandara Polonia, Medan lebih dirasa intens daripada biasanya. Sejumlah pesawat yang baru saja mendarat menurunkan penumpang, langsung terbang lagi menuju Bandara Kualanamu. Adapun pesawat-pesawat lainnya yang sedianya dijadwal mendarat pkl 00.01 di Bandara Polonia berubah haluan dengan mendarat di Bandara Kualanamu.

“Mulai Kamis, 25 Juli 2013 Bandara Internasional Kaualanamu resmi beroperasi. Dengan begitu aktivitas di Bandara Polonia dinyatakan dihentikan,” ujar Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, saat detik-detik penutupan Bandara Polonia Medan, didampingi Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti S Gumay.

Detik-detik Penutupan Bandara Polonia, Medan.

“Sungguh membanggakan dan sangat disyukuri dengan dioperasikannya bandara ini. Juga, yang fenomenal lainnya dan pertama kali terjadi di Indonesia adalah diresmikannya pengoperasian Kereta Api, yang menghubungkan Stasiun Besar Medan ke Bandara Kualanamu,” lanjut Bambang.

Pada kesempatan itu Wamenhub melakukan pengecekan kelaikan komponen penyelenggaraan penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu. Kelak bandara ini akan melakukan pelayanan penerbangan domestik maupun internasional. Pada 30 Mei lalu bandara ini telah mengantungi izin pengoperasian penerbangan dari International Civil Aviation Organization (ICAO)  dan Aeronautical Information Regulation and Control (AIRAC) serta Sertifikat Bandara yang  ditandatangani pada 5 Juli  lalu.

MAKIN GAIRAHKAN KEGIATAN EKONOMI

Bandara Internasional Kualanamu yang modern berdiri megah di atas areal bekas perkebunan kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, tepatnya di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan BeringinKabupaten Deli Serdang. Dibangun dengan biaya total sebesar Rp5,8 Trirliun, gabungan pendanaan dari Ditjen Perhubungan Udara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3,3 Triliun dan Rp2.5 Triliun dari PT Angkasa Pura 2.

Disampaikan oleh Herry, pelayanan penerbangan Bandara Kualanamu diharapkan mampu mengurangi beban angkutan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Hanya untuk masyarakat pengguna jasa penerbangan diharapkan agar dapat beradaptasi dengan keberadaan bandara yang jauh, sekitar 39 km dari pusat kota. Untuk mencapainya tentu dibutuhkan waktu lebih lama. Melalui jalan darat dengan taksi atau bus, misalnya, memakan waktu sekitar 1-1,5 jam, sedangkan dengan naik KA cukup 30 menit. Setiap hari ada 15 kali perjalanan KA, dengan tiket untuk sekali perjalanan sebesar Rp80.000.

Masyarakat yang sempat ditanya oleh Kabarinews.com mengaku sangat gembira dengan dioperasikannya bandara baru ini. Menurut Ibu yang akan terbang ke Palu itu, bandara yang sekarang lebih teratur, rapi, dan nyaman. Tidak semrawut dan bising seperti di Bandara Internasional Polonia, Medan. Diharapkannya, ke depan  pelayanan bagi kenyamanan dan keamanan pengguna jasa transportasi penerbangan menjadi lebih baik lagi. agenda kerja para pengelola bandara.

Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melalukukan Grand Opening Bandara Internasional Kualanamu pada 9 September 2013. Diharapkan, dengan beroperasi penuh Bandara Internasional Kualanamu ini, konektivitas tak lagi menjadi kendala. Masyarakat dan pelaku ekonomi di Tanah Air akan semakin bergairah mengembangkan usaha di Sumatera Utara, dan kelak menghidupkan perekonomian dan  kesejahteraan bagi semua. (Buyung Zulfiar)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?57498

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Rosy Law