KabariNews – National Association of Music Merchants (NAMM) 2016, ajang perdagangan alat dan aksesoris musik terbesar dunia, baru saja usai. Stephallen Guitars kembali menjadi satu-satunya perusahaan yang mewakili Merah Putih di ekspo bergengsi yang dihelat di Anaheim Convention Center itu. Julius Salaka, pemilik Stephallen Guitars, mengaku telah empat tahun berturut-turut berpartisipasi dalam NAMM Show.

Perjalanan Stephallen Guitars dimulai saat kriris moneter menghempas Asia pada tahun 1997. Julius yang semula menggeluti bisnis di bidang konstruksi memutuskan untuk banting setir dan merintis perusahaan gitar di Sidoarjo, Jawa Timur. “Nama Stephallen diambil dari nama anak saya, Stephen dan Allen. Saya menggabungkan itu menjadi satu brand yang bisa mudah didengar dan gampang diingat,” ujarnya saat mengisahkan cikal bakal merek gitar yang digagasnya. Dalam proses pembuatan gitarnya, Stephallen menganut 3 pakem dasar. Pertama, unsur playability untuk memberikan kenyamanan bagi gitaris dalam bermusik. Kedua, struktur yang kuat sebagai pendukung unsur kenyamanan. Ketiga, suara yang berkualitas dan bisa mengikuti kemauan dari sang pemain gitar. Pada awalnya, ia lebih banyak menerima pesanan customized gitar dari penggemar dan kolektor gitar. Dikenal mengedepankan kualitas, ia pun mendapat kepercayaan dari beberapa legenda dawai Nusantara, seperti Balawan, Dewa Budjana, dan Tohpati, untuk membuat gitar mereka.

Baca artikel selengkapnya di Kabari Digital