KabariNews – Operasi SAR hari ke lima dengan luas area pencarian 13.500 km2, mengerahkan kapal sebanyak 19 unit, pesawat 9 unit, termasuk diantaranya adalah milik negara asing yakni Malaysia, Singapura, dan Amerika. Pesawat terdiri dari 4 heli dan 5 fix wing.

Dalam siaran pers Basarnas, Kamis, (1/1) Kabasarnas mengkonfirmasi temuan barang-barang/ objek di luar jenasah. Heli milik Basarnas membawa 2 tas hitam, 1 koper abu-abu yang diambil dari KD Pahang. Sementara itu di posisi berbeda Kapal Polisi Punai 5009 membawa potongan tangga, tabung selam, serpihan logam dari KD Lekir ke dermaga Kumai.

Korban kecelakaan Air Asia QZ 8501 yang berhasil ditemukan sebanyak 9 jenasah, dimana 6 jenasah telah tiba di Surabya, 2 jenasah di Pangkalan Bun, dan 1 jenasah di KRI Yos Sudarso. Evakuasi terakhir dengan heli Dauphin terhambat cuaca buruk. Heli tidak dapat landing di helideck KRI Yos Sudarso karena kondisi tak memungkinkan, kondisi kapal tidak stabil. Dengan menggunakan hoist seorang rescuer turun menjemput 1 jenasah. Namun dengan alasan keselamatan, mereka tidak memiliki kesempatan untuk kembali turun mengambil 1 jenasah lainnya. Cuaca buruk memaksa Heli Dauphin kembali hanya dengan 1 jenasah menuju Pangkalan Bun.

Kondisi cuaca yang buruk sangat mempersulit kerja dari tim SAR gabungan, tinggi gelombang mencapai 3 hingga 4 meter. Diprediksi kondisi serupa akan terus terjadi selama 3 hari kedepan. Rencananya operasi SAR yang dilakukan besok akan mendapat dukungan dari kapal Singapura yang dilengkapi alat deteksi objek di bawah air. Selain bantuan dari Singapura, Basarnas akan mendapatkan dukungan kapal Geo Survey milik asosiasi kontraktor. SKK Migas akan menurunkan kapal tanker, demikian pula dengan TNI AL yang juga akan menurunkan kapal tankernya.

Basarnas telah melakukan koordinasi dengan tim DVI, terkait sudah adanya jenasah yang teridentifikasi oleh pihak tim DVI. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesimpangsiuran informasi tentang jumlah korban, jenis korban, dan identitas korban. Mengenai data-data tersebut kewenangan sepenuhnya berada di tim DVI Polda Jawa Timur. Dengan demikian Posko untuk penanganan kecelakaan Pesawat Air Asia QZ 8501 berjumlah 3 posko. Posko utama yang berada di IDMCC Kantor Pusat Badan SAR Nasional, Posko taktis yang berada di Pangkalan Bun, dan tambahan 1 posko tim DVI berada di Polda Jawa Timur.

Untuk share artikel ini, KlikĀ www.KabariNews.com/?73960

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2