KabariNews – Rencana pelaksanaan hukuman mati gelombang kedua para pelaku kasus narkoba akan segera dilakukan oleh pemerintah.  Ada yang setuju hukuman mati itu dilaksanakan, tapi ada pula yang menentangnya. Nah, salah seorang yang menentang hukuman mati adalah penyanyi asal Cilacap, Jawa Tengah, Anggun C Sasmi. Pada 22 April lalu ia menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo lewat akun Facebook-nya dalam dua bahasa: Prancis dan Indonesia.

Respons mengalir, dalam surat terbuka berbahasa Indonesia hingga sore ini terkumpul sebanyak 12.312 nitizen yang memberikan tanda ‘like‘ dengan jumlah share mencapai 1.075 orang dan ribuan komentar. Adapun surat dalam bahasa Prancis mendapat tanda ‘like‘ dari 2.271 akun Facebook dengan share sebanyak 198 kali. Berikut surat terbuka Anggun kepada Presiden Joko Widodo:

Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo,

Seperti yang mungkin Bapak ketahui, sudah bertahun-tahun saya bermukim di Perancis. Sebagai orang Jawa dan orang Indonesia saya sangat bangga dengan budaya yang mengalir di darah saya dan saya merasa sangat beruntung bisa tinggal di negara yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Sebagai wanita dan juga artis, ini adalah sumber inspirasi yang sangat berharga.

Tentu saja saya sangat mengerti dampak negatif dari Narkoba terutama di Indonesia dan saya sangat setuju juga selalu mendukung pemberantasan Narkoba di dunia. Tetapi saya juga yakin bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas atau untuk menjaga kita dari semua kejahatan. Hukuman mati menurut saya adalah kegagalan sisi kemanusiaan, juga hilangnya nilai-nilai hukum keadilan. Hukuman mati bukanlah keadilan, apa pun penyebabnya. Saya amat dan sangat yakin untuk ini.

Hukum yang diberikan terhadap Bapak Serge Atlaoui membangunkan emosi yang sangat dalam di Eropa, terutama di Perancis. Saya termasuk orang yang merasakan ini, karena banyaknya sisi-sisi keruh yang akhirnya terlihat lebih jelas di dalam kasus pengadilan Bapak Serge Atlaoui. Keraguan yang membuat keputusan hukuman mati menjadi tidak dimengerti karena banyaknya ketidaktentuan dalam kasus beliau. Selain itu saya pribadi yakin bahwa Bapak Serge Atlaoui tulus dan jujur.

Saya berada di Jakarta pada saat Bapak dipilih menjadi Presiden. Hati saya bahagia, berdebar keras dan merasa sangat bangga atas pilihan rakyat Indonesia. Pemilu Anda dilihat dan dipantau oleh dunia sebagai titik balik untuk Indonesia menjadi negara yang besar dan penuh kebajikan. Di Eropa, Indonesia sekarang terkait oleh image negara yang membunuh. Hati saya berdebar lagi, tapi kali ini karena kepedihan. Saya tidak ingin wajah Indonesia tergores seperti ini dan dihakimi oleh dunia, sedangkan Indonesia yang saya tahu dan mimpikan adalah negara yang toleran dan berikhwan.

Sekali lagi saya tidak mempertanyakan kedaulatan perhukuman di Indonesia untuk melawan Narkoba, tetapi saya tidak bisa melihat seseorang yang mengaku tidak bersalah akan dihukum mati, dan melihat kesedihan istri dan keluarganya.

Bapak Presiden, Anda mempunyai kekuasaan untuk membuat dunia kita ini lebih baik, dengan dikurangi kekerasan, tanpa tumpahnya darah, tanpa kebrutalan, seperti yang tertulis di Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sebagai putri Jawa, dengan hormat saya memanggil jiwa kemanusiaan Bapak yang selama ini menjadi karakteristik dan menggambarkan jalan hidup Bapak, saya memohon agar Bapak bisa memberi Grasi untuk Bapak Serge Atlaoui. Matur sewu, sembah nuwun paringanipun kawigatosan. Mugi-mugi Gusti Allah maringi rahmad, berkah kesehatan kagem Bapak sekeluargo. Amin matur sembah nuwun. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/76806

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

intero

 

 

 

 

kabari store pic 1