KabariNews – Pagi itu, di seberang Stevenson Tower B, di tengah-tengah kampus kebanggaan kota Dekalb, Illinois terdapat Stadion Huskei Stadium. Ini merupakan stadion kebanggaan kampus Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Iilinois, Amerika Serikat (AS). Kebetulan saat itu akhir pekan dan kampus sedang libur kegiatan akademik.

Sementara area di luar stadion sudah mulai ramai. Terlihat mobil berjajar memenuhi area parkir, suara musik terdengar cukup keras, ditambah dengan keriuhan drumband lengkap dengan penarinya menambah suasana semarak.

Deretan mobil didominasi jenis van. Para warga yang tiba, langsung membuka bagasi dan mengeluarkan segala isinya. Berbagai perlengkapan mereka bawa, mulai dari perlengkapan memasak, tas berisi makanan dan minuman, kursi lipat, meja, bahkan ada yang mendirikan tenda.

“Itulah sekilas gambaran suasana sebelum suporter sepak bola di AS menonton pertandingan sepak bola,” kata Rosyida Ekawati,  visiting scholar di Northern Illinois University.

Rosyida menceritakan hari itu akan ada pertandingan sepak bola di Stadion Huskie. Pertandingan akan dimulai pukul 14.30. Biasanya sebelum menonton pertandingan, para warga sekitar mengadakan piknik bersama hingga family gathering.

“Tailgating atau barbeque party adalah istilah umum yang mereka gunakan. Membakar sosis, daging burger dan selanjutnya mereka makan bersama keluarga. Makanan ringan dan minuman juga tersaji dalam family gathering,” tutur Rosyida yang mengaku sebagai  netizen jurnalis.

Menjelang tengah hari, Rosyida juga berkesempatan bergabung dalam tailgating yang digelar oleh Pusat Study Asia Tenggara yang ada di NIU.  Banyak mahasiswa dari Asia Tenggara yang bergabung dalam acara tersebut. Mencicipi burger berlabel halal, serasa ikut dari bagian budayanya.

Tepat pukul 14.30, terdengar dentuman meriam di dalam stadion, pertanda pertandingan sepak bola akan dimulai. Para warga yang sedang menikmati kebersamaan bersama keluarga, bergegas merapikan barang-barangnya untuk dimasukan ke dalam mobil. Yang mengesankan, tidak ada sampah berserakan.

“Mereka mulai memasuki stadion bersama keluarga atau dengan teman-temannya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola”, pungkas Rosyida.  (Yanuar/foto : Rosyida Ekawati)