Tari Saman dari Provinsi Aceh masuk nominasi dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda pada sidang sesi ke-6 Komite Antarpemerintah UNESCO di Bali. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh dalam jumpa pers di Nusa Dua Bali, Selasa (22/3) menjelaskan, tari Saman dipilih sebagai nominasi karena tarian asal Aceh tersebut dinilai paling siap.

“Kita tentu menggali sebanyak-banyaknya budaya yang ada, dan kita mendaftarkan dan menguji beberapa budaya yang ada. Dari sekian banyak budaya, yang paling siap adalah Saman itu. Jangan sampai budaya itu hanya didominasi dari Jawa, karena di daerah lain juga masih banyak,” ujarnya.

Sebelum suatu budaya itu menjadi warisan, perlu diawali kegiatan untuk mengidentifikasi berbagai macam budaya yang berkembang, termasuk yang bersifat warisan.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, tari Saman merupakan budaya yang paling mendesak bahkan menurut masyarakat Indonesia.
“Itu juga dari masyarakat, dan memang paling mendesak. Kita khawatir jika tidak segera didaftarkan, tentunya akan mudah diklaim oleh orang lain atau bangsa lain,” ujarnya.

Untuk mencegah agar budaya tersebut tidak diambil oleh negara lain, kata Mari, budaya itu perlu mendapat pengakuan, dan pelestarian, pengembangan, dan promosi.

Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah.

Masyarakat dunia mulai mengenal dan menghargai keindahan tari Saman. Salahsatu buktinya adalah keberhasilan salahsatu sekolah menengah Jakarta yang meraih The Best Performance pada Festival Seni dan Budaya di Turki , September lalu.

Pada tahun 2012, Indonesia juga berencana memasukkan daftar nominasi Warisan Budaya Tak Benda milik Indonesia yakni kerajinan tangan Noken dari Papua, tarian dari Bali, juga Taman Mini Indonesia Indah. Untuk melestariakn warisan budaya tak benda tersebut, Pemerintah Indonesia juga akan memberikan dukungan dana sebesar 10 juta dolar Amerika, untuk mendukung kegiatan identifikasi budaya, merawat dan mengembangkan warisan budaya tersebut.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37570

Untuk melihat artikel Nusantara lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :