KabariNews – Kurang lebih 5.000 pelaku usaha dan penikmat teh memadati Long Beach Convention Center selama tiga hari, pada 6-8 Mei lalu, khusus untuk mengapresiasi dan membeli aneka teh premium dan produk-produk pendukungnya dari seluruh dunia. Pameran World Tea Expo adalah pameran specialty tea terbesar di Amerika Utara. Hadir pelaku industri teh besar dari Ito En sampai distributor dan retailer teh tersebar di seluruh Amerika Serikat. Kementerian Perdagangan RI, diwakili oleh Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles juga hadir.

Tidak kurang dari tiga perusahaan teh premium dan organik Indonesia menampilkan tek produksinya di pasar internasional. Mereka adalah PT Harendong, PT Bukit Sari, TehKu, dan GloPac Indonesia yang merupakan produsen paper product packaging. Mereka memeriahkan pameran teh bersama beberapa negara produsen teh lainnya, yaitu Jepang, China, India, Korea, dan Taiwan.

Sambutan positif dari para buyers begitu besar saat mendatangi Indonesia’s Remarkable Tea Pavilion. Beberapa pengunjung sangat kagum, karena Indonesia menampilkan kedua jenis teh yang ada di dunia saat ini, yaitu Sinensis dan Assamica. Bahkan beberapa pelaku usaha dan tea bloggers di AS baru tahu kalau Indonesia merupakan produsen teh berkualitas tinggi, khususnya teh organik. Bahkan semua teh yang ditampilkan sudah memiliki sertifikasi organik sesuai standar Amerika Serikat dan Eropa.

“Saat ini teh organik Indonesia memiliki momentum yang sangat strategis untuk berkembang di pasar AS, dan hal ini dapat meningkatkan national branding Indonesia,” ujar Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Umar Hadi. “Organik merupakan masa depan produk di AS dan Indonesia punya potensi luar biasa di sana.’

1Selain itu banyak pecinta teh di AS yang sedang mencari teh premium seperti Indonesian White Tea. Charity Chalmers, pemilik toko khusus teh Indonesia di Oregon menyampaikan, “Teh yang dihasilkan Indonesia sangat unik dan memberikan cita rasa yang sangat spesial, khususnya white tea.” Dalam pameran ini juga terdapat dua mahasiswa Indonesia dari Michigan yang baru mulai menjalani bisnisnya dengan memasarkan produk teh Indonesia yang dihasilkan dari perkebunan di Pematang Siantar dengan merek Teh Bendera.

“Pameran ini sangatlah potensial untuk meningkatkan ekspor teh Indonesia ke Amerika Serikat. Semakin banyak penduduk AS yang mengonsumsi teh. Diproyeksikan pada 2019, konsumsi teh di Amerika Serikat meningkat menjadi 0,6 kilogram per kepala per tahun,” ujar Arief Wibisono, Kepala ITPC Los Angeles. “Starbucks dalam tiga tahun terakhir berhasil meningkatkan total pendapatan sebesar 7 persen semenjak menggenjot penjualan produk teh mereka.”

Nilai industri teh sampai 2014 sebesar 8 miliar USD, dan diperkirakan menjadi 15 miliar USD memasuki 2016. Berdasarkan data US Department of Commerce, pada 2014 ekspor teh Indonesia ke AS mencapai lebih dari 8,19 juta USD dan menguasai 1,66 persen pasar teh di AS.

Untuk informasi, hubungi:
Indonesia Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA)
3457 Wilshire Blvd. Suite 101. Los Angeles, CA 90010
213.387.7041
itpcla@sbcglobal.net

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +