Medali Olimpiade telah lama dijadikan salah satu tolok ukur kesuksesan seorang atlet profesional. Pada setiap ajang Olimpiade, mereka berlomba-lomba untuk memenangkan medali emas, perak, dan perunggu di masing-masing cabang olahraga. Seperti pada ajang-ajang yang terdahulu, ketiga medali tersebut akan kembali diperebutkan di Olimpiade Tokyo 2020. Akan tetapi, yang membuat medali kali ini unik adalah bahan pembuatannya yang ramah lingkungan.

Dalam rangka menyambut turnamen musim panas empat tahunan tersebut, pemerintah Jepang membentuk Tokyo 2020 Medal Project. Projek tersebut tidak lain merupakan sebuah inisiatif untuk memproduksi medali Olimpiade dan Paralimpiade yang secara keseluruhan terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Gerakan ini juga mendorong partisipasi publik dari masyarakat Jepang untuk membantu pembuatan medali-medali tersebut dengan menyumbangkan alat-alat elektronik milik mereka yang sudah usang dan tidak dipakai lagi. Sejauh ini, inisiatif tersebut mendapat tanggapan dan dukungan yang sangat positif dari masyarakat Jepang.

Logo Tokyo 2020 (dok. IOC)

Untuk merealisasikan misi tersebut, panitia Tokyo 2020 Medal Project mengajak masyarakat Jepang untuk berpartisipasi sejak April 2017 dengan cara menyumbangkan berbagai perangkat elektronik yang bisa didaur ulang di kotak-kotak donasi yang tersebar di penjuru Negeri Sakura. Adapun perangkat yang dimaksud dapat berupa telepon seluler, kamera digital dan laptop.

Dengan mengusung slogan Be better, together – for the planet and the people, panitia Tokyo 2020 berkomitmen untuk mempersiapkan 5000 keping medali yang terbuat dari 100% bahan daur ulang. Dengan demikian, medali-medali tersebut akan tercatat dalam sejarah sebagai medali Olimpiade dan Paralimpiade pertama yang sangat ramah lingkungan.

Medali Olimpiade Rio 2016 (dok. Rio 2016)

Berkat antusiasme masyarakat Jepang, pihak panitia telah mencapai target untuk bahan yang diperlukan untuk membuat medali perunggu pada bulan Juni 2018 (2 bulan pasca inisiatif tersebut diluncurkan). Sementara itu, pada bulan Oktober 2018, target untuk bahan pembuatan medali emas dan perak masing-masing telah mencapai 93,7% dan 85,4%. Bahan-bahan tersebut berasal dari 47.488 ton perangkat elektronik bekas dan 5 juta telepon seluler yang telah terkumpul sejauh ini.