UberJEKKabarinews – Maraknya transportasi berbasis online menjadi fenomena tersendiri di Indonesia. Setelah Gojek, Grab Bike, Ladyjek, Uber, yang sudah menjadi bagian dari transportasi masyarakat kini muncul satu lagi layanan transportasi ojek berbasis online, UberJEK.

UberJek merupakan karya anak bangsa yang didirikan Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE).  Pada peluncurannya CEO UberJEK mengklaim ojek berbasis online tersebut 100% karya anak Indonesia. “UberJEK sebagai karya sinergis anggota IABEI untuk Indonesia. Jadi murni buatan Indonesia bukan dari asing” kata Aris pada pelucuran UberJEK di Jakarta (15/5).

Kendati memakai nama Uber pada depannya, manajemen membantah UberJEK adalah bagian dari Uber International yang sudah ada. Aris menjelaskan UberJEK adalah singkatan ‘Nguber rejeki’ yang artinya mengejar rejeki yang memiliki motto ‘Everyone’s Private Ojek’.

Lebih lanjut ia mengungkapkan perbedaan UberJEK dengan aplikasi tranportasi ojek lainnya. “Keunikan UberJEK bisa berkomunikasi dengan rider menggunakan chatting yang nyaris gratis (data) berbeda dengan aplikasi lain yang harus pakai telepon, hemat biaya bagi rider” paparnya.

Tak hanya itu saja yang membedakan, inovasi ciptaan IABEI ini pun sudah tersedia di 30 kota di Indonesia. Dan yang menariknya lagi  PT UberJEK mengimingi penumpang dengan ribuan hadiah. Menurut Aris, hal tersebut dilakukan sebagai strategi marketing guna promosi memperkenalkan UberJEK. “Kami menyediakan 7 juta unit handphone Android” tukasnya.

Kelebihan lain yang diklaim Aris yaitu tarif UberJEK lebih murah dari ojek online yang sudah ada. “Tarif berbeda. Kami terus menurun dari kilometer awal” katanya.  Aris mengilustrasikan, pada jarak 1-5 kilometer tarifnya adalah Rp 2.500 per kilometer. Berikutnya 6-10 kilometer sebesar Rp 2.000 per kilometer, sementara tarif diatas 11 kilometer akan lebih murah Rp 1.500 per kilometer.

Aris menambahkan, UberJEK hadir sebagai bisnis transportasi berbasis online yang bertujuan untuk membuka ribuan pekerjaan juga sebagai solusi transportasi bagi masyarakat, dimana dapat berperan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penggunaan teknologi. Saat ini UberJEK sudah memiliki 2.200 rider yang tersebar di 30 kota di seluruh Indonesia, dan semuanya resmi beroperasi mulai 16 Mei 2016.

Dengan semangat NKRI, PT UberJEK juga menggalang kampanye GMKOSBI (Gerakan Menjadikan Kata Ojek Sebagai Bahasa Internasional). Tahap awal dari kampanye ini adalah usaha untuk memasukkan kata ‘ojek’ menjadi salah satu kosa kata dalam Oxford Dictionary. “Diharapkan, dengan adanya gerakan ini, maka nama Indonesia akan semakin terkenal di dunia internasional” pungkasnya.