Bumi

Sudah pernah menyaksikan film Kiamat Sudah Dekat? Sebetulnya film tersebut tidak berbicara mengenai kondisi bumi saat ini. Film itu hanya mengingatkan kita betapa sudah tuanya bumi tempat kita berpijak saat ini. Dengan semakin tuanya bumi dengan penghuninya yang berganti-ganti, tak terhingga kerusakan yang sudah dibuat manusia. Baik yang disengaja ataupun tidak disengaja.

Bumi tempat kita tinggal adalah rumah yang kita huni bersama-sama dengan semua penduduk lain seantero jagat. Jika kita di Indonesia merusaknya, saudara kita di Amerika sana pun bisa terkena dampaknya. Maka, urusan bumi ini menjadi kepentingan bersama.

komunitas peduli lingkungan

Generasi muda sebenarnya adalah generasi yang paling berkepentingan dengan lingkungan ini. Apa yang akan terjadi di masa datang adalah akibat dari masa lalu dan masa kini. Bumi yang kita rusak saat ini akan menjadi tempat tinggal mereka, anak cucu kita atau generasi penerus bangsa. Merekalah yang akan menanggung dampak dari kerusakan dan ketidakseimbangan alam tersebut.
Berpijak dari kesadaran akan lingkungan, bermunculanlah komunitas-komunitas yang peduli lingkungan. Ada yang terdiri dari anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, komunitas, gerakan atau sekumpulan warga yang tinggal di tempat yang sama.

Gerakan Peduli Lingkungan Pekayon

Mesin Penghancur sampah

Gerakan yang berdiri April 2003 ini dimotori oleh para ibu yang tinggal di lingkungan di Pondok Pekayon Indah di daerah Bekasi Selatan, Jawa Barat. Para ibu tersebut memiliki semangat yang sama yakni menjadikan lingkungan di tempat tingggal mereka agar senantiasa bersih, sehat, asri, harmoni dan lestari. Mereka pun berharap apa yang mereka lakukan akan menjadi contoh bagi masyarakat luas.

Yang menjadi awal mula berdirinya gerakan ini adalah adanya inspirasi dari Ibu Harini Bambang, seorang pelopor lingkungan hidup khususnya di bidang persampahan. Para ibu di Pekayon Indah pun tergerak untuk berbuat sesuatu. Mereka sepakat untuk membekali diri dan wawasan dengan mengadakan in house training mengenai lingkungan.

In House Training

Seiring dengan berjalannya waktu, gerakan ini pun membuat taman bacaan atau Manca yang bekerjasama dengan Yayasan Taman Bacaan Indonesia. Manca menjadi wadah sebagai Taman Belajar dan Bermain, perpustakaan umum dan pusat pengembangan kreativitas masyarakat.
Kini, Gerakan Peduli Lingkungan ini rutin mengadakan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut di antaranya: pengolahan sampah, pembuatan kompos, penghijauan lingkungan dan donor darah yang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Selain itu, mereka pun rutin mengadakan dan mengikuti seminar, pelatihan dan juga workshop seputar lingkungan hidup.

Kurangi Penggunaan Plastik dan Styrofoam

Limbah Plastik

Penggunaan plastik baik berupa kantong kresek ataupun barang-barang berbahan plastik sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Selain karena harganya murah atau bahkan kita peroleh dengan gratis, bahannya tipis, ringan dan mudah dibuang, kantong plastik menjadi andalan di mana-mana. Begitupun dengan penggunaan styrofoam yang kini merebak kemana-mana. Baik plastik dan styrofoam sama-sama sulit diurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk hancur. Yang terpenting lagi adalah hingga kini belum ditemukan cara untuk mengurai dengan tepat.

Mengumpulkan limbah di sungai

Isu inilah yang diangkat oleh para mahasiswa dari Universitas Indonesia yang mengadakan kegiatan yang diberi nama Greenate (Green after Ate) beberapa waktu lalu. Acara yang berlangsung di kampus UI Depok ini bertujuan untuk membuka wacana para mahasiswa terhadap penggunaan plastik dan styrofoam. Kegiatan ini mengajak para mahasiswa untuk mengurangi penggunaan plastik dan styrofoam. Mereka diajak untuk membawa makanan dan minuman sendiri dalam tempat makan dan botol minuman sendiri. Selain itu mereka diingatkan kembali akan pentingnya lingkungan yang sehat dan bersih.

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik

Demo Diet Plastik

Di awal tahun 2013, beberapa lembaga yang peduli dengan bahaya penggunaan kantong plastik bergabung dan membentuk Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan kantong plastik. Dengan tidak bertujuan untuk menghentikan sama sekali penggunaan plastik, gerakan ini lebih menekankan pada mengurangi dan mencari alternatif lain sebagai pengganti kantong plastik.

Skema Daur ulang

Berikut ini adalah beberapa fakta menarik seputar penggunaan kantong plastik menurut Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

•Dalam setahun, 1 orang manusia menghasilkan sampah 700 sampah kantong plastik.
•33 persen orang bersedia membawa sendiri kantong belanja jika tidak disediakan oleh toko/pedagang.
•30 persen orang mau membawa kantong sendiri saat belanja jika kantong plastik tidak gratis lagi.
•90 persen dari sampah di laut adalah kantong plastik yang berbahaya bagi habitat di sana.

Masih banyak kegiatan, komunitas dan gerakan lain yang mengangkat isu akan pentingnya menjaga lingkungan. Namun, lebih banyak lagi orang-orang yang seolah tidak peduli akan lingkungan. Semoga, kita tidak termasuk salah satu diantaranya. (1008)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?59209

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :

Hosana