Pertemuan Wiwin Nospitalia dengan petani garam di Madasari, menjadi langkah awalnya membangun usaha dengan brand Westjava Mahakaya. Awal tahun 2020, Wiwin mulai mengolah garam menjadi balt salt. Selain mengolah garam, Wiwin juga mengolah teh.
“Alasan saya mencoba mengolah garam dan teh, karena cuma satu niat saya pada saat itu adalah menolong petani. Bagaimana caranya meningkatkan nilai produk, karena produk di petani itu harganya sangat murah. Untuk itu lah saya coba upgrade value produk jadi produk yang punya nilai. Misalnya kalau garam saya olah jadi balt salt, kalau teh saya jadikan teh artisan, jadi nilainya meningkat setelah diolah dan dipackaging dengan baik,” kata Wiwin kepada Kabari.
Dijelaskan Wiwin, untuk garam diolah untuk menjadi aneka produk wellness, salah satunya balt salt, body scrub dan sabun garam. “Produk-produk ini biasanya ada di salon dan spa, jadi harganya naik. Sedangkan sabun garam sangat bermanfaat buat tubuh untuk detoks,” terang Wiwin.
Untuk produk teh, dengan teh artisan ada banyak variannya. “Ada calming tea dari bunga-bungaan, ada fruit tea dari buah-buahan. Semua buah dan bunga, saya keringkan sendiri menggunakan dehydrator. Untuk harga teh, mulai dari 35k per 50 gram,”ujar Wiwin.
Wiwin mengaku produk yang dijual sudah ada ijin halal dan PIRT. “Jadi sudah layak untuk dijual,” katanya.
Produk yang dibuat Wiwin ini memiliki banyak keunggulan. “Untu balt salt ini fungsinya meredakan peradangan, nyeri kaki, juga reumatik. Produk ini bagus untuk atlit, terutama atlit sepak bola, setelah berlatih, lalu langsung direndam kakinya akan meredakan nyeri. Kalau di spa itu, biasanya setelah massage, baru berendam dengan garam untuk menetralisir dan melancarkan peredaran darah,” tukas Wiwin.
Untuk produk teh, Wiwin menggunakan bungi asli, seperti bunga mawar, jasmin dan aneka bunga lainnya. “Untuk teh dari bunga ini, sangat bagus dikonsumsi bagi yang punya kelebihan kolesterol, bisa sebagai detoks. Kalau teh dari buah, biasanya saya gunakan jeruk juga apel. Untuk basic, saya menggunakan green tea yang bagus untuk mendetoks kelebihan lemak di dalam tubuh,” tutur Wiwin.
Westjava Mahakaya memiliki motto respect local wisdom and empowering people. Karena itu, dalam setiap produk karya Wiwin ini, ia selalu berusaha menggunakan bahan baku lokal yang diproduksi sendiri. Namun, diolah dengan baik sehingga meningkatkan kualitas produk tersebut.
Tak hanya menjual produk, Wiwin juga membuka kelas pelatihan. Tujuan memberikan pelatihan, karena tujuan mulia Wiwin, yakni mendukung petani dan memberdayakan masyarakat. “Jadi sebisa mungkin, saya membuat pelatihan dengan menaikkan nilai mutu produk sehingga menjadi produk unggulan desa tersebut,” ungkap Wiwin.
Pelatihan yang dilakukan Wiwin secara online dan offline serta untuk personal maupun komunitas. “Kalau personal itu, jadi sesi private. Dari tahun 2020 sampai sekarang, saya telah melatih kurang lebih 12 owner cafe. Yang saya ajarkan, bagaimana caranya mereka memanfaatkan ampas kopi menjadi produk yang punya nilai tinggi. Untuk komunitas, saya telah melatih berbagai komunitas, instansi dan juga perusahaan,” terang Wiwin.
Dalam pelatihan tersebut, Wiwin tidak hanya membantu seseorang atau pun komunitas menguasai materi yang dilatih, tapi juga mendampinginya. “Misalnya ada yang mau berbisnis,saya akan bantu sebisanya. Karena misi saya, bagaimana caranya membuat petani dan calon UKM itu punya sinergi, jadi produk itu akan terus berjalan dan akan menghasilkan sinergi yang baik,” ujarnya.
Lalu apa tantangan terbesar dalam usaha ini? Kendala terbesar dalam usaha ini, terutama untuk petani adalah musim yang fluktuatif. Misalnya sekarang musim hujan, garam akan susah keringnya. Lalu masalah harga. Harga jadi mahal karena biaya transportasi yang jauh, dari Pengandaran ke Jakarta, itu butuh waktu dan juga butuh biaya yang cukup besar. Dan masalah terbesar adalah perijinan untuk produk wellness itu harus menggunakan ijin BPOM,” terang Wiwin.
Setelah usaha berjalan 4 tahun, apa target yang ingin Wiwin capai? “Saya ingin bisa mempunyai tempat yang menjadi corner hub, di mana produk-produk saya bisa eksis. Selain itu, ada juga tempat pelatihan dan penjualan baik secara online dan offline yang bisa merangkul para petani dan ibu-ibu para calon UKM yang ingin mengembangkan bisnisnya di bidang ini,” tutupnya.
Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 207
Simak wawancara Wiwin Nospitalia, Owner & Founder Westjava Mahakaya, dibawah ini.