House of Angklung adalah perkumpulan para pecinta dan penggiat angklung di Washington DC, Amerika Serikat. House of Angklung didirikan pada tahun 2007 dengan nama sebelumnya adalah Rumpun Wargi Pasundan dan telah tampil dibeberapa kota di Amerika.

Tricia Sumarijanto

Tricia Sumarijanto, salah satu aktivis budaya Indonesia di Amerika sekaligus pengajar di House of Angklung berkisah, “House of Angklung berdiri tahun 2007, dulu namanya Rumpun Wargi Pasundan yang kemudian menjadi House of Angklung tahun 2009 supaya lebih Nasional, saya sendiri mulai mengajar di House of Angklung itu tahun 2009 bulan April, pertunjukan kami yang pertama di tahun 2009 bulan April di Washington DC, dari situ saya mulai aktif mengajar hingga sekarang musik director,” kata Tricia.

Lebih lanjut, ia menambahkan,”Kegiatan yang tadinya sering kumpul-kumpul mengisi waktu setelah selesai bekerja, dan setiap jumat malam kita latihan,” imbuhnya.

Ia mengaku mahir bermain musik, khususnya piano, Tricia terakhir kali bermain angklung adalah ketika dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun, dirinya merasa tertantang untuk menerima tawaran mengajar alat musik tradisional asal Jawa Barat tersebut dan belajar secara otodidak.

“Saya sendiri pernah main angklung waktu SD, tapi waktu diminta untuk mengajar, saya coba karena memang kebetulan saya main piano, saya ikut paduan suara dan ternyata konsep angklung itu harmonisasinya mirip dengan paduan suara, jadi saya sendiri belajar otodidak,” ungkap Tricia.

Pada tahun 2012, untuk pertama kalinya House of Angklung tampil dan mendapat respon positif dari para penikmat musik tradisional angklung di Amerika.

Hingga kini House of Angklung sudah tampil di berbagai acara, seperti festival tahunan Cherry Blossom di Washington, D.C. dan berbagai festival Indonesia yang diadakan di beberapa kota di Amerika, seperti Pittsburgh dan Boston.

Menurut Tricia, alat musik dari bambu yang dimainkan oleh lima belas hingga dua puluh lima orang ini menjadi suatu yang tulus, ketika dimainkan menghasilkan harmoni yang bagus dengan suara yang merdu.

“Kita bekerja sebagai tim saling mendengar satu sama lain supaya bisa menjadikan harmoni dan nilai-nilai tersebut yang akhirnya saya juga mencintai angklung. Dan kini semakin berkembang kita sering mengadakan konser-konser hingga program sekolah angklung untuk murid Amerika,” ungkap Tricia.

Selengkapnya Klik Video Berikut ini: