Cuaca panas menyelimuti Jakarta saat Kabari menyambangi rumah chef Vindy Lee di Kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Di rumah megah tersebut, Kabari akan bertemu dengan chef seksi dengan keahliannya memasak menu makanan sehat. Setibanya di sana, kami menunggu chef Vindy Lee untuk bersolek terlebih dahulu yang diinformasikan melalui asistennya.

Setelah bersolek, Kabari dipersilakan mempersiapkan kamera untuk mengambil gambar video saat chef Vindy Lee memasak menu untuk Natal.
Setelah sesi demo memasak tersebut, Kabari diminta break terlebih dahulu dengan menunggu chef Vindy Lee bersolek kembali dan ganti kostum untuk persiapan bincang-bincang dengan Kabari.

Tepat pukul 19.30, sambil duduk di sofa ruang tengah rumah chef Vindy Lee, Kabari memulai untuk mewawancara mengenai perjalanan karirnya sebagai chef di bidang kuliner.

Bagi wanita kelahiran November 35 tahun yang silam ini, suka memasak sejak dirinya berusia 7 tahun. Terbiasa melihat neneknya memasak di dapur, chef Vindy mulai belajar meniru apa yang dilakukan sang nenek.

“Sejak umur 7 tahun suka masak, karena dari kecil suka liat nenek saya suka masak, jadi saya suka ke dapur liat dia masak, habis itu menjadi salah satu passion yang saya suka, lalu saya menekuninya,” ungkap Vindy Lee.

Belajar memasak, bagi Vindy adalah otodidak karena didasari dari kecil sudah suka masak, ia berkisah pengalaman memasak saat ia masih anak-anak, “Sebenarnya saya otodidak dari kecil, jadi saya dari kecil suka bikin roti sendiri, bikin pasta sendiri, terus goreng ayam sendiri,” kenang Vindy yang mendapatkan ilmu memasak lebih jauh setelah dia bekerja di sebuah restoran.

Menurut wanita lulusan Southern California jurusan Politik ini, belajar otodidak mendapatkan nilai lebih, yaitu bisa langsung mencoba dan mempraktekannya.

Sejak dirinya bekerja pada restoran Perancis bernama Champagne di Beverly Hills California, Amerika Serikat, chef Vindy lebih sering memasak masakan western. Namun, ketika kembali ke tanah air Vindy Lee banyak diundang stasiun TV untuk mengisi acara memasak dan ia diminta untuk memperagakan cara memasak masakan Nusantara. Dari situlah sekarang Vindy lebih sering memasak masakan Indonesia.

“Dari situ saya harus belajar dari awal dari mulai pakai ulekan dan mengenal bumbu-bumbu Indonesia. Dan saya merasa makanan Indonesia sangat enak,” terang Vindy.

Dalam membuat setiap masakan pasti sering ditemui pada seorang chef, pun demikian dengan Vindy, ia mengaku selalu menemui kekurangan atau gagal saat mengolah masakan.
“Pasti ada yang kurang, pasti ada yang gagal, gara-gara salah saya atau salah peralatan atau salah kitchen staff pasti ada, namanya memasak pasti ada kesalahan,” katanya.

Meski demikian, Vindy pun tak patah semangat, ia justru mengadakan evaluasi serta mengulangnya untuk memperbaiki kekurangannya agar lain kali tidak mendapati kesalahan lagi.

Wanita yang berparas cantik dan seksi ini pernah menjadi model namun dikerjakannya dengan paruh waktu. Jika diminta untuk memilih menjadi chef atau sebagai model, Vindy pun lebih memilih menjadi chef. Diakui Vindy, ia lebih suka mengekpresikan ide atau perasaannya lewat masakan.

Selama menekuni chef, Vindy Lee pun membuka usaha berbasis online di bidang kuliner yaitu, makanan dan minuman sehat. Selain itu, untuk ke depan direncanakan akan membuka restoran dan itu sudah ada di dalam benak Vindy jauh sebelumnya. “Sebagai chef harus selalu berkembang ya, itu salah satu yang ada di pikiran saya,” katanya penuh semangat.

Vindy Lee juga gemar mengekspresikan masakannya melalui pena, ia sudah merilis buku Seksi food keduanya, yang isinya adalah mengekspresikan kreativitas dirinya, yakni menggabungkan makanan yang bisa meningkatkan gairah cinta dengan makanan yang bergizi dan enak.

Setiap orang pasti memiliki sebuah impian, begitu pun dengan chef Vindy, banyak sekali impiannya yang belum tercapai. Ia mengaku bahwa dirinya merupakan wanita yang ambisius, yang penting baginya bisa menjalani dengan senang dan sehat.

“Saya ada project membuat menu baru dan menulis buku ke-3 dan yang lainnya masih rahasia,” kata Vindy penuh canda dan teka-teki.

Dengan semua yang dilakukan saat ini, bagi vindy merupakan suatu kebahagiaan bagi dirinya, “Bisa masak bisa sharing knowledge saya lewat TV, lewat buku dan lainnya, itu sudah cukup untuk bisa membuat saya bahagia menjalani hidup ini,” terang Vindy yang bercita-cita ingin buka restoran dan lebih mendunia untuk memasak dengan segudang pengalamannya.