Wabah Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia banyak memberi dampak sosial dan ekonomi, hal ini pun dirasakan oleh Denny Frust, pencipta lagu, solois musik jamaika, ska, rocksteady.
Menurut Denny situasi pandemi ini melumpuhkan laju perkembangan ekonomi pada industri musik, dirinya mengaku sangat merasakan dampaknya sebagai musisi.

“Efeknya bener-bener parah, karena kita ini sebagai pekerja hiburan, kita terdampak paling awal dan tahap pulihnya kita paling akhir, menunggu semua memang bener-bener normal,” ungkap Denny Frust yang dikenal dengan The Prince of Ska Indonesia.

Bahkan dari jadwal off air semua dicancel, lanjut Denny, “Dari jadwal acara semua yang di cancel karena keadaan begini, semuanya terdampak mulai dari artis sampai produksi, yang dari stage sampai ke EO juga terdampak, sampai yang punya alat juga, jadi semua terdampak. Industri musik memang sedang dalam kondisi yang sedang sangat terpuruk,” imbuhnya.

The Prince of Ska Indonesia ini sudah malang melintang berkiprah di dunia musik Ska hingga mendunia. Denny sudah melakukan tour ke berbagai negara seperti di Asia dan Eropa.
“Sebelum pandemi, Januari aku ada tour ke-9 kota di Malaysia, dari mulai Kota Johor, Kuantan, Dungun, Kota Bharu, Penang, Sungai Petani, Langkawi, hingga Kuala Lumpur,” kata Denny yang merilis album baru berjudul Mari Bergerak Kawan pada akhir 2019 kemarin.

Masa Pandemi Covid-19 masih aktif, hal ini tak membuat surut bagi seorang solois musik jamaika seperti Denny untuk terus berkreasi di luar jalur musik.

Ia mencoba peruntungannya demi survive di masa pandemi, Denny membuat sambel dalam kemasan botol sebagai peluang usaha sebagai mata pencaharian baru di saat pandemi, karena menurut dia banyak rangkaian acara yang di batalkan akibat wabah Covid-19.

“Kemarin aku sempet bikin sambel, sambel botolan dan jualannya direct dalam artian by hand, ada temen-temen yang pesen aku kirim, ya lumayan lah, paling ga ada pemasukan buat aku, karena kemarin banyak off air banyak tour album kesendat, dan saat ini album mulai bisa fokus lagi untuk dikerjakan, jadi mulai fokus ke kerjaan lagi,” ungkap Denny.

Lebih jauh ia menambahkan, “Kenapa sambel, sebenarnya passionku kan masak, mungkin banyak yang ga tau, dulu pada saat weekend aku ga ada off air aku selalu masak, jadi temen-temen selalu datang ke rumah aku masak buat mereka. Pada waktu itu aku buka resto juga di Jakarta Selatan,” imbuhnya.

Selain itu, kata Denny, “Ada temen yang support kasih tempat, jadi aku sedang membangun atau renovasi tempat untuk jadi meeting point tempat kedai makan dan kedai kopi untuk bisa sharing dan meeting point dan juga untuk berkreatifitas,” katanya.

Memasuki era new normal Denny berharap, semua pekerja seni bisa segera berkarya kembali dengan keadaan yang sudah normal.

“Semoga setelah pandemi ini semua bisa kembali normal, meski masih new normal, aku berharap semua balik seperti awal dengan protokol yang sesuai, sehingga temen-temen pekerja seni dan hiburan tetep bisa kembali bekerja secepatnya, mudah-mudahan musik Indonesia kembali pulih seperti sedia kala, temen-temen pekerja panggung, pekerja hiburan semua bisa beraktifitas normal dan mulai dapat pemasukan seperti biasa, temen-temen yang pengusaha kuliner juga bisa lebih rame lagi, orang lebih banyak yang datang, dan yang jelas semoga semuanya sehat tetep semangat, yang lalu biarlah berlalu, toh kita tetep survive berarti kita keren, jadi sampai kapanpun kita bisa survive,” pungkasnya.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini: