Gamelan merupakan musik ansambel tradisional Jawa, Sunda dan Bali di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog. Terdiri dari instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan.

Permainan musik gamelan banyak diminati oleh kalangan masyarakat mancanegara, salah satunya adalah Claire Fassnacht yang merupakan warga Amerika yang aktif belajar gamelan di Bali.

“Saya mulai belajar main gamelan saat kuliah di Lawrence University di Wisconsin. Saya jatuh cinta dengan musik gamelan. Saya sendiri pemain perkusi, dan saya belajar musik klasik, tetapi saya merasa sangat nyaman belajar gamelan,” terang Claire sebagai direktur Chicago Balinese Gamelan yang merupakan komunitas non laba yang menampilkan ansambel gamelan dan ansambel tari di Chicago, Illinois.

Lebih jauh ia menambahkan, “Dan waktu saya lulus SMA, saya ingin melanjutkan belajar gamelan. Maka dari itu, saya belajar dari guru-guru di Bali di Indonesia dan saya mendapat beasiswa Darmasiswa dari 2014 sampai 2015. Setelah menimba ilmu di Bali, saya merasa sudah punya cukup keterampilan untuk dibawa pulang dan saya pun mendirikan Chicago Balinese Gamelan,” imbuhnya.

Chicago Balinese Gamelan tampil secara teratur sepanjang tahun di Chicago dan sekitaran Midwest. Dengan menampilkan musisi yang berjumlah 18 orang, terdiri dari penari 10 orang. Musisi dan penari di Chicago Balinese Gamelan adalah perpaduan orang Indonesia, orang Indonesia-Amerika, dan orang Amerika.

Awal mula mendirikan Chicago Balinese Gamelan, Claire berkisah, “Kebetulan saya berkesempatan bekerja sama dengan Pak Asnawa, I Ketut Gede Asnawa, di Illinois sini. Beliau profesor gamelan di University of Illinois in Urbana-Champaign. Sebelumnya, kami sudah lama bermain musik bersama dan dia mengenalkan saya dengan Nyoman Mahartayasa yang kebetulan tinggal di daerah Chicago. Bersama Pak Asnawa dan Pak Nyoman, kami memutuskan menghidupkan kembali sebuah komunitas musisi dan penari yang sudah ada di Chicago,” kenang Claire.

“Tahun 2017, kami mulai bersama-sama berlatih musik gamelan tradisional. Kami berlatih dua kali seminggu dengan para musisi dan satu kali seminggu dengan para penari. Seluruh anggota ansambel memiliki ikatan dan komitmen yang kuat. Mereka sangat luar biasa. Musisi dan penari kami datang dari semua kalangan: ada yang sudah main gamelan atau sudah pernah menjadi penari sebelumnya, ada yang belum pernah bermusik atau menari sama sekali tetapi memiliki semangat belajar yang tinggi. Jadi anggota kami tingkat pengalamannya berbeda-beda,” katanya.

“Biasanya kami tampil sekitar delapan kali dalam satu tahun. Pertunjukan kami mayoritas gratis dan terbuka untuk semua kalangan. Salah satu semboyan kami di Chicago Balinese Gamelan adalah untuk memasyarakatkan musik dan tarian Bali bagi warga Chicago. Kami juga merekam kegiatan kami dan membagikannya secara online. Dengan demikian, semua penonton kami di Chicago dan bahkan di seluruh Amerika dapat menikmati pertunjukan kami. Kami juga mendapat banyak dukungan dari masyarakat di Indonesia yang turut menikmati pertunjukan kami lewat video dan mereka gembira bahwa gamelan digemari di Chicago,” kata Claire.

Menurut Claire, Gamelan akan selalu menjadi bagian hidupnya, dari mulai belajar gamelan, kata dia,” saya langsung tahu bahwa gamelan akan mendampingi saya selamanya,” katanya.

“Lewat gamelan-lah saya kenal dengan pasangan saya yaitu Alex Yoffe. Dia adalah pimpinan dari komunitas gamelan Jawa di Chicago. Lewat gamelan pula saya kenal dengan banyak orang yang sekarang menjadi teman saya. Saya berangan-angan bahwa Chicago Balinese Gamelan akan melakukan tur di Bali di suatu hari nanti, agar para anggota kami juga mendapat kesempatan untuk belajar dan melakukan pertunjukan musik di Bali. Mudah-mudahan penonton kami akan bertambah di Chicago yang antusias mendengarkan, mempelajari dan mengalami gamelan dan tarian khas Bali,” ungkap Claire semangat.

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :