Siang itu, cuaca Jakarta mendung. KABARI janjian bertemu dengan Desy Natalia SE, Owner Juice Friend di gerai Juice Friend yang berlokasi di Telkomsel Smart Office di Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.

Diceritakan Desy, sebelum terjun di usaha ini, ia belajar khusus selama 3 bulan, mulai dari membaca, belajar dan juga berkonsultasi dengan teman yang ahli gizi untuk mengetahui manfaat dari buah yang diolah menjadi jus. Setelah mengetahui ragam manfaatnya, Desy pun memulai usaha pada Februari 2015.

Saat ini Juice Friend memiliki aneka produk andalannya, mulai dari jus, buah potong, minuman kesehatan, rujak, salad dan beberapa produk lainnya. Usaha yang telah berjalan 7 tahun ini, telah memiliki 10 gerai. Namun, sejak pandemi, karena ada beberapa perusahaan yang tetap mempertahankan pola kerja work from home (WFH) sehingga saat ini hanya 6 gerai yang tetap berjalan. Sebut saja Telkomsel Smart Office, Telkom Landmark Tower, Menara Astra dan RSCM Kencana. “Tahun depan kami akan buka gerai baru di CIMB Niaga dan Summitmas,” katanya.

Target market Juice Friend adalah kelas menengah atas. Ada alasan khusus, Desy memilih segmentasi tersebut. “Karena target saya untuk kelas menengah ke atas, jadi produk kami memang untuk harga beda dengan yang lain. Karena kami sangat mementingkan kualitas dari produk kami terutama buah. Buah pun kami selalu fresh, tidak ada buah yang lama,” jelasnya.

Karena sangat memperhatikan kualitas jus, maka tantangan terbesar yang dialami Desy adalah menemukan supplier buah yang jujur dengan kualitas buah yang bagus sehingga kami bisa terus memberikan produk–produk yang fresh kepada pembeli.

“Agar kualitas buah terjaga, karyawan saya memang harus bisa memilih untuk pemilihan buah yang layak dipakai pada saat itu. Jadi kalau buah tidak baik, kita tidak gunakan untuk diolah jadi jus. Kita gunakan untuk juice adalah buah yang terbaik dan yang fresh,” ungkapnya.

Dalam membangun bisnis, teknik marketing yang tepat akan membuat usaha makin dikenal sehingga dampaknya produk semakin laku. “Biasanya kami promosikan via media seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Lalu kami rutin mempromosikan dengan memberikan sampel ke perusahaan – perusahaan ternama, juga memberikan secara personal kepada influencer dengan followers yang banyak,” terangnya.

Dengan kualitas produk yan gbagus, tak salah apabila Juice Friend mendapat banyak penghargaan di tahun ini. Sebut saja penghargaan dari Netzme karena penjualan terbesar dalam 3 bulan berturut-turut. “Kalau dari Astra, kami dapat penghargaan sebagai the best business,” tuturnya.

Harapan Desy semoga bisa membuka banyak cabang Juice Friend di rumah sakit–rumah sakit besar di Indonesia.Dengan banyak pencapaian Juice Friend, apakah Desy sudah merasa sukses?

“Alhamdulillah saya merasa usaha ini semakin hari semakin berkembang, karena kepercayaan customer terhadap kami. Semoga Juice Friend ini berkembang semakin baik dan cabangnya semakin banyak. Kami bisa memberikan produkproduk yang terbaik terutama untuk food and drink yang dibutuhkan saat ini yaitu untuk kesehatan,” tandasnya.

Lalu apa tren bisnis di tahun 2023? “Menurut saya tren usaha di tahun yang akan datang, lebih ke makanan atau minuman. Cuma makanan atau minumannya bukanlah produk yang kekinian tetapi produk yang lama tetapi tetap konsisten dengan rasanya. Seperti jus buatan kami sebenarnya adalah jus tradisional tapi kualitasnya kami pertahankan terus sehingga dari tahun ke tahun tidak akan berubah,” pungkasnya.

Simak wawancara KABARI dengan Desy Natalia disini