Pekerjaan yang berhubungan dengan atau mengundang keramaian harus ditangguhkan di masa-masa pandemi. Jessica Indra atau biasa disapa Chika yang terbiasa bekerja mengelola event-event, yang tentunya banyak orang, harus putar otak lantaran tak banyak kegiatan.

Life must go on! Pandemi bukanlah halangan, melainkan tantangan. Dan tak jarang melahirkan peluang asalkan jeli melihat dan mau berusaha mati-matian.

Chika pun banting setir menjadi seorang entrepreneur. Tak tanggung-tanggung, tiga brand didirikannya di masa pandemi. Semuanya di bidang kuliner, sebut saja kafe makanan bernama Dyaca Kitchen dan minuman, bernama Splashy sampai usaha katering, Thousand Tables.

Usaha kuliner bagi dirinya tak pernah mati. Ditambah lagi Chika akrab dengan dunia ini sudah lama. “Saya sering Ikut kursus atau les singkat untuk membuat makanan. Saya pikir saya suka banget dengan kuliner. Kuliner tidak ada matinya,” kata Chika kepada KABARI.

Chika lalu mencoba dan kebetulan ada salah satu brand makanan dan dia bersama teman-temannya mencoba peruntungannya mencoba berbisnis. Mereka mulai belajar di bulan-bulan awal. Sayangnya harus di freeze, karena kesibukan masing-masing.

Nah, selepas dari sana dewi fortuna berpihaknya. Suatu kesempatan, dirinya diberikan tempat dan bisa menggunakannya. Dibuatlah Dyaca Kitchen yang khusus untuk menjual makanan dan Splashy untuk minumannya. Chika juga diajak untuk berkerjasama bersama temannya untuk membuat usaha katering yang diberi nama, Thousandtables.

Orang banyak yang bertanya kepada dirinya kenapa dipisah antara yang makanan dan minuman? Menurut Chika, untuk minuman perkembangannya agak berbeda dengan makanan. Spot dia bedakan, splashy seperti kedai-kedai gerai minuman lainnya.

“Kemungkinan nanti kita bisa pop up store yang beda-beda. Misal buka di Depok, Bintaro. Itu pop upnya. Splashy dan kitchen bisa dipisah,” katanya.

Harga dari makanan dan minuman dari brandnya ini tergolong ramah di kantong. Minuman dari harga Rp. 15.000 keatas. Dan makanan dari Dyaca Kitchen yang sifatnya fusion. Namun untuk Thousandtables lebih ke premium. Untuk catering box mulai dari Rp.40.000 sampai hampers yang harganya Rp.100.000 keatas.

Untuk menu di Dyaca Kitchen lebih ke makanan Asia. Harganya tidak mahal. Paling mahal Rp. 32.000. Best seller dari Dyaca Kitchen adalah Nasi Oseng Daging Maranggi. Kenapa digemari? Karena Maranggi itu jarang, biasanya di sate sementara Dyaca Kitchen dioseng. “Menu ini menjadi andalan pelanggan dan sering habis juga,” katanya.

Minumannya sendiri standar yang ditawarkan, mulai Kopi Susu Gula Aren, Cafelatte, dan jenis minuman lainnya. Untuk best seller dari Spalshy adalah Kopi Susu Gula Aren. “Sebenarnya kita cari pangsa pasar orang yang banyak suka dan Kopi Susu Gula Aren banyak yang suka,” tutur Chika. 

Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :