Minat Antropologi terhadap makanan telah ada sejak lama, walau kemudian surut terimbas oleh munculnya perubahan gaya kajian. Antropolog telah lama memahami hubungan antara makanan dan kebudayaan dan tantangan kontemporernya seputar keamanan, kerawanan, kedaulatan, dan kebijakan pangan, termasuk strategi untuk memenuhi tantangan penyediaan pangan dimasa depan pada tingkat lokal, nasional dan global.

Makanan tidak sekedar penghasil energi bagi tubuh manusia. Karena terkait erat dengan kebudayaan, maka perubahan sekecil apapun dalam kebudayaan akan memberi pengaruh pada makanan, misalnya karena bekerjanya rezim pangan, maka banyak rempah asli lokal tersingkir dari produk makanan, tergantikan dengan zat yang dianggap lebih bergizi. Makanan juga terkait dengan ideologi, simbol, upacara, dan tempat, yang kemudian melahirkan banyak ahli peramu makanan terbaik namun kadang tersingkir dari dunia makanan moderen.

Bagaimana permasalahan dan tantangan itu dijawab oleh antropologi?

4 narasumber ahli ini membagi pengalaman dan ilmu dan memantik diskusi topik yang seksi ini yang dikemas dalam acara Webinar “Ngobrol Online Antropologi” yang berlangsung pada hari  Selasa 8 September 2020 dengan menghadirkan 4 narasumber sebagai berikut:

  1. Karunia Haganta (Mahasiswa Antropologi UI)
  2. Seto Nurseto (Dosen Antropologi Kuliner Unpad/Alumni Antropologi Unpad)
  3. Charles Toto (Praktisi Kuliner Dari Papua)
  4. Wirdanengsih (Dosen Antropologi UN Padang/Alumni Antropologi Unand)

MC: Widya Kristianti Lette (Mahasiswa Antropologi Unkhair)

Moderator: Desi Rachmi Fitria (Mahasiswa Antropologi Unpad)

Selengkapnya Klik Link Video Berikut Ini https://youtu.be/-0-7Z0x