Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar bagi Kurnia Putri. Perusahaan tempatnya bekerja melakukan pengurangan karyawan, Putri salah satu yang terdampak. ” Biasa bekerja dan memiliki penghasilan, tiba-tiba tidak ada. Saya berpikir gimana caranya agar tetap berpenghasilan. Saya pun mulai membuat brownies, bolu, dimsum, nugget pisang, siomay, hingga bolen,” kata Putri kepada Kabari.
Namun, dari semua produk buatannya, bolen yang paling banyak peminatnya. ”Setiap saya produksi bolen, terus posting, pasti ada yang order, terus mereka repeat order lagi. Akhirnya fokus ke bolen sampai saat ini, Alhamdulillah,” ucap Putri tersenyum.
Diakui Putri, dalam membuat bolen, semuanya dipelajarinya secara otodidak. Brand bolen buatannya adalah Bolen Putri.
Saat ini, ada beragam varian bolen, mulai dari bolen pisang, bolen coklat keju, dan bolen keju. Putri juga melakukan inovasi varian bolen, dengan menghadirkan bolen pisang rasa green tea, bolen pandan sirkaya, hingga bolen smoke beef. ”Khusus bolen smoke beef ini tidak ada pisangnya tapi di dalamnya itu ada smoke beef, keju dan olahan saus pasta. Bolen ini lumayan booming,” kata Putri. ”Yang menjadi favorite bagi konsumen itu, bolen coklat keju dan boleh smoke beef, itu best seller banget,” sambung Putri bangga.
Selain bolen, produk lain yang dibuat Putri adalah chesee roll, coklat roll, banana milk crispy, zuppa soup, juga bolu tape, banana bread, dan aneka kue basah jajanan pasar. Untuk jajanan pasar, tersedia pastel, ada kari puff, lemper, kue kuk, onde – onde, semar mendem, bolu kukus, dan aneka pudding. ”Biasanya ini dipesan untuk acara-acara tertentu,” kata Putri.
Yang menjadi keunggulan Bolen Putri adalah harga terjangkau, lembut dan menggunakan bahan baku berkualitas untuk menjaga konsistensi rasa.
Agar Bolen Putri buatannya makin dikenal, Putri menggunakan market place untuk memasarkannya, mulai dari Go Food, Shopee Food, Grab Food, Shopee, dan Tokopedia.
Selain menjual secara online, Putri juga menjual di gerai miliknya, namanya Bolen Putri Ralum. “Lokasinya masih di rumah, tapi setiap hari selalu ready. Jadi kalau ada orang mau beli langsung, stok kuenya selalu ada,” kata Putri.
Bagi Putri, tantangan terbesar dalam mebangun bisnis ini adalah bahan baku dan SDM. ”Bahan bakunya sangat – sangat mahal, semuanya serba mahal dan kita belum bisa naikin harga, itu kendala sangat besar. Terkait SDM yang bantuin, kalau misalkan orderan hanya 50 pax Insya Allah saya masih bisa ngerjain dengan ada orang rumah yang bantuin tapi kalau misalkan sudah lebih dari itu, kita harus punya SDM tambahan, sekarang untuk cari SDM sendiri agak susah,” cerita Putri.
Di tahun 2025, Putri ingin memiliki gerai yang besar dan membuka cabang baru. ”Ingin punya gerai bakery yang sangat besar seperti bakery bolen yang sudah terkenal di Bandung dan bisa punya banyak cabang dimana – mana, ya setidaknya 2 cabang dulu di tahun 2025 ini, semoga terwujud. Doakannya ya,” tukasnya.
Melalui usaha ini, Putri berharap bisa bermanfaat untuk orang banyak dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. ”Bolen Putri ingin menebar manfaat dengan membantu orang yang membutuhkan pekerjaan, karena selama ini yang saya lihat di lapangan itu orang – orang mencari kerja sangat susah. Kalau misalkan Bolen Putri sudah besar, Insya Allah banyak peluang untuk para pencari kerja,” tutup Putri.
Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 209
Simak wawancara Kabari bersama Kurnia Putri dibawah ini.